Kue Talam adalah salah satu jajanan tradisional yang terkenal dari Jakarta, yang memiliki cita rasa manis dan gurih. Dengan tekstur lembut dan tampilan yang menarik, kue ini menjadi salah satu kue khas Betawi yang masih banyak ditemukan di pasar tradisional hingga kini. Namun, apa sebenarnya yang membuat Kue Talam begitu istimewa? Mari kita telusuri lebih dalam mengenai sejarah, bahan-bahan, cara pembuatan, serta keunikan dari kue Talam ini.

Asal Usul Kue Talam
Kue Talam adalah salah satu jenis kue yang berasal dari Betawi, yaitu Jakarta dan sekitarnya. Nama “Talam” merujuk pada bentuk dan cara pembuatan kue ini. Dalam bahasa Indonesia, kata “talam” berarti “piring kecil,” yang menggambarkan bentuk kue ini yang biasanya disajikan dalam cetakan kecil berbentuk bulat atau persegi.
Sejarah Kue Talam berakar pada tradisi kuliner Betawi, yang merupakan hasil percampuran budaya Indonesia, Arab, Tionghoa, dan Belanda. Kue ini memiliki keunikan yang memadukan rasa manis dan gurih, serta menggunakan bahan-bahan lokal yang mudah ditemukan di sekitar Jakarta. Kue Talam menjadi salah satu pilihan hidangan dalam berbagai acara tradisional dan perayaan khas Betawi, seperti pernikahan, khitanan, dan hari besar lainnya.
Bahan-Bahan Kue Talam
Kue Talam terbuat dari bahan-bahan yang sangat sederhana, namun menghasilkan rasa yang lezat. Bahan-bahan utama yang digunakan dalam pembuatan Kue Talam antara lain:
- Tepung Beras: Tepung beras memberikan tekstur kue yang kenyal dan sedikit lengket, yang menjadi ciri khas dari Kue Talam.
- Santan: Santan memberikan kelembutan dan kekayaan rasa gurih pada kue, serta membuat kue terasa lebih lembap.
- Tepung Sagu: Sagu memberikan kekentalan pada adonan, menjadikannya lebih padat dan kenyal.
- Gula Pasir: Gula pasir digunakan untuk memberikan rasa manis pada kue ini. Gula merah juga sering digunakan dalam beberapa varian untuk memberikan warna dan rasa khas.
- Pewarna Alami: Biasanya, Kue Talam memiliki dua lapisan yang berbeda warna. Lapisan pertama berwarna hijau, yang berasal dari daun pandan, sementara lapisan kedua berwarna putih, yang memberikan kontras menarik.
- Daun Pandan: Selain memberikan warna hijau, daun pandan juga memberikan aroma yang harum dan khas pada Kue Talam.
Cara Pembuatan Kue Talam
Proses pembuatan Kue Talam tidaklah sulit, namun memerlukan ketelitian agar menghasilkan kue yang lembut dan memiliki lapisan yang jelas. Berikut adalah langkah-langkah sederhana dalam membuat Kue Talam:
- Membuat Lapisan Hijau: Campurkan tepung beras, tepung sagu, santan, gula pasir, dan daun pandan yang sudah dihaluskan atau ekstrak pandan. Aduk rata hingga adonan menjadi halus dan tidak ada gumpalan.
- Membuat Lapisan Putih: Pada langkah berikutnya, buat adonan lapisan putih dengan cara yang sama, namun tanpa menggunakan daun pandan. Gunakan tepung beras, sagu, santan, dan gula pasir.
- Menyiapkan Cetakan: Oleskan sedikit minyak pada cetakan kue Talam. Biasanya, cetakan berbentuk bulat kecil atau persegi yang terbuat dari seng atau bahan anti lengket.
- Menuangkan Adonan: Tuangkan lapisan hijau ke dalam cetakan hingga setengah bagian. Kukus selama sekitar 10-15 menit hingga lapisan pertama setengah matang. Setelah itu, tuangkan lapisan putih di atasnya dan kukus kembali selama 10-15 menit hingga matang sempurna.
- Penyajian: Setelah matang, keluarkan kue dari cetakan dan sajikan. Kue Talam siap dinikmati dengan rasa manis dan gurih yang menggoda.
Keunikan dan Karakteristik Kue Talam
Kue Talam memiliki beberapa ciri khas yang membuatnya sangat istimewa, antara lain:
- Lapisan Ganda: Kue Talam memiliki dua lapisan yang berbeda warna dan rasa—lapisan hijau yang gurih dan lapisan putih yang manis. Perpaduan rasa ini memberikan sensasi yang unik bagi siapa saja yang mencicipinya.
- Tekstur Kenyal: Tekstur kue Talam yang kenyal dan lembut membuatnya mudah digigit dan nikmat di setiap gigitan.
- Warna yang Menarik: Warna hijau pada lapisan pertama berasal dari daun pandan, yang tidak hanya memberikan warna tetapi juga aroma yang khas. Lapisan putihnya menambah kontras dan keindahan pada kue.
- Aroma Pandan: Daun pandan memberikan aroma harum yang menggugah selera, sehingga kue ini selalu dikenali melalui baunya yang khas.
Variasi Kue Talam
Meskipun Kue Talam yang asli terdiri dari dua lapisan, terdapat beberapa variasi yang berkembang sesuai dengan selera masyarakat. Beberapa variasi yang sering ditemui antara lain:
- Kue Talam Pandan Cokelat: Beberapa penjual kue Talam menambahkan cokelat pada lapisan kedua atau mencampurkannya dengan lapisan pandan untuk memberikan rasa cokelat yang lebih kaya.
- Kue Talam Durian: Durian sebagai bahan makanan yang khas Indonesia juga sering dipadukan dalam adonan Kue Talam untuk menambah rasa gurih dan aroma durian yang kuat.
- Kue Talam Gula Merah: Varian ini menggunakan gula merah untuk memberikan rasa yang lebih kaya dan warnanya yang lebih gelap pada lapisan atas.
Peran Kue Talam dalam Budaya Betawi
Kue Talam memiliki peran penting dalam budaya kuliner Betawi. Kue ini sering disajikan dalam berbagai acara adat dan perayaan di Jakarta dan sekitarnya, seperti pernikahan, khitanan, dan upacara tradisional lainnya. Selain itu, Kue Talam juga menjadi salah satu simbol dari kekayaan kuliner Betawi yang sederhana namun penuh rasa.
Selain di Jakarta, Kue Talam juga dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, terutama dalam acara-acara komunitas yang melibatkan hidangan tradisional. Kue ini juga sering dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan yang mengunjungi Jakarta.
Kue Talam adalah salah satu kue tradisional yang sangat mewakili kekayaan kuliner Betawi. Dengan bahan-bahan yang sederhana, pembuatan yang mudah, dan rasa yang manis gurih, kue ini tetap menjadi pilihan camilan yang digemari oleh banyak orang. Tak hanya lezat, Kue Talam juga sarat dengan nilai budaya dan sejarah yang patut dilestarikan. Jika Anda belum pernah mencobanya, Kue Talam layak menjadi bagian dari daftar jajanan tradisional yang perlu dicicipi.