Hikikomori adalah fenomena yang berasal dari Jepang, di mana seseorang memilih untuk mengisolasi diri dari kehidupan sosial dan lebih memilih untuk tinggal di rumah atau kamar mereka. Istilah ini merujuk pada individu yang sering kali terjebak dalam ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan dunia luar, yang bisa disebabkan oleh trauma, stres, kecemasan, atau depresi. Meskipun fenomena ini terkenal di Jepang, karakter-karakter hikikomori dalam anime juga menggambarkan isolasi sosial yang berakar dari berbagai latar belakang emosional dan psikologis.
Karakter-karakter anime hikikomori sering kali digambarkan sebagai individu yang terperangkap dalam ketidakmampuan untuk menghadapi tekanan sosial dan emosional. Dalam artikel ini, kita akan melihat beberapa karakter anime yang paling dikenal sebagai hikikomori dan mengeksplorasi alasan serta dampak psikologis di balik keputusan mereka untuk mengisolasi diri.
1. Kaede Azusagawa – Seishun Buta Yarou wa Bunny Girl Senpai no Yume wo Minai (Bunny Girl Senpai)
Kaede Azusagawa adalah salah satu karakter utama dalam Bunny Girl Senpai. Kaede awalnya adalah seorang gadis yang ramah dan mudah bergaul, namun akibat menjadi korban perundungan parah selama masa sekolahnya, dia memilih untuk mengisolasi diri di rumah. Kaede mengembangkan kondisi yang disebut Adolescence Syndrome, yang membuatnya kehilangan ingatan tentang masa lalunya. Meskipun tinggal bersama kakaknya, Sakuta Azusagawa, Kaede memilih untuk tetap berada di kamar, menjauh dari dunia luar. Keputusannya ini menggambarkan bagaimana trauma sosial dapat menyebabkan seseorang memilih untuk menarik diri dari masyarakat.
2. Tatsuhiro Satou – NHK ni Youkoso! (Welcome to the NHK)
Tatsuhiro Satou adalah salah satu karakter paling ikonik yang menggambarkan seorang hikikomori. Di dalam NHK ni Youkoso!, Satou adalah seorang pemuda yang mengisolasi diri di apartemennya setelah merasa gagal dalam kehidupan sosial dan akademis. Dia percaya pada teori konspirasi yang berkaitan dengan organisasi “NHK” yang disebutnya sebagai penyebab dari keadaan hidupnya. Dalam anime ini, Tatsuhiro berjuang untuk keluar dari cengkeraman isolasi sosialnya dan kembali menghadapi dunia luar, meskipun rasa takut dan kecemasannya sering menghalangi usahanya.
3. Ryuunosuke Akasaka – Sakurasou no Pet na Kanojo (The Pet Girl of Sakurasou)
Ryuunosuke Akasaka adalah seorang jenius programmer yang lebih memilih untuk mengisolasi diri di kamarnya daripada berinteraksi dengan teman-teman sekamarnya di asrama Sakurasou. Walaupun memiliki kemampuan luar biasa dalam pemrograman dan memiliki kecerdasan buatan (AI) yang membantunya, Ryuunosuke menderita gynophobia atau ketakutan terhadap perempuan, yang memperburuk isolasi sosialnya. Karakter ini menampilkan bagaimana masalah psikologis dapat menghambat kemampuan seseorang untuk berinteraksi dalam kehidupan sosial, meskipun memiliki keahlian luar biasa.
4. Matsu – Sekirei
Matsu, seorang hacker jenius dalam anime Sekirei, juga merupakan karakter hikikomori yang memilih untuk tinggal terisolasi di penginapan demi keselamatannya. Matsu sedang dikejar oleh agen MBI karena mencuri Jinki, yang membuatnya harus menghindari kontak dengan orang luar. Meskipun berada dalam situasi yang penuh ketegangan, Matsu lebih memilih untuk menggunakan kemampuannya dalam teknologi daripada menghadapi dunia luar secara langsung. Isolasi ini mencerminkan bagaimana ketakutan dan ancaman eksternal dapat membuat seseorang menarik diri lebih jauh lagi dari lingkungan sosial.
5. Sagiri Izumi – Eromanga Sensei
Sagiri Izumi, tokoh utama dalam Eromanga Sensei, adalah seorang hikikomori yang sangat terisolasi di kamarnya. Dikenal sebagai ilustrator terkenal dengan nama pena “Eromanga,” Sagiri memilih untuk tidak pernah keluar dari kamarnya dan hanya berinteraksi dengan kakaknya, Masamune Izumi. Sementara itu, di balik pintu kamarnya, ia menghabiskan waktu untuk menggambar ilustrasi yang digunakan untuk mendukung karir penulis novel remaja. Sagiri adalah contoh karakter hikikomori yang menjalani kehidupan profesional sambil bersembunyi dari dunia luar.
6. Izumi Takanashi – Working!!
Izumi Takanashi dalam Working!! adalah seorang penulis novel romantis yang memilih untuk tinggal di rumah karena kondisi fisiknya yang lemah. Meskipun tidak dapat beraktivitas fisik secara normal, ia berhasil menulis novel yang laris dan memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara ini. Keluarganya tetap memberikan dukungan meskipun Izumi tidak pernah keluar dari kamarnya, menunjukkan bahwa bahkan hikikomori sekalipun dapat berfungsi secara produktif dalam batasan mereka.
7. Karin Ishida – Shangri-La
Karin Ishida adalah seorang gadis muda dengan kekuatan luar biasa dalam Shangri-La. Meskipun berusia sekitar 10 tahun, ia adalah pengendali pasar karbon kredit dan pencipta MEDUSA, sebuah teknologi penting dalam anime ini. Namun, Karin memilih untuk mengisolasi dirinya dan hanya berkomunikasi melalui komputer. Keputusannya untuk tidak bertemu orang lain menggarisbawahi dampak psikologis dari kekuatan yang dimilikinya, serta rasa kelelahan mental yang dapat terjadi pada individu yang sangat terisolasi.
Karakter-karakter anime yang dikenal sebagai hikikomori tidak hanya mencerminkan fenomena sosial di dunia nyata, tetapi juga memperlihatkan berbagai alasan yang mendasari keputusan mereka untuk menarik diri dari kehidupan sosial. Dari trauma masa lalu hingga masalah psikologis yang lebih kompleks, isolasi ini menggambarkan betapa kuatnya pengaruh dunia luar terhadap individu. Selain itu, mereka juga menunjukkan bahwa meskipun berada dalam isolasi, individu-individu ini tetap bisa berkontribusi pada dunia di sekitar mereka, baik dalam bidang teknologi, seni, maupun profesi lainnya.