Kuliner khas Sunda dari tanah Jawa Barat telah lama menjadi salah satu kekayaan kuliner Nusantara yang sangat digemari oleh berbagai kalangan. Kekhasan bumbu, cara penyajian yang sederhana namun menggugah selera, serta kekuatan rasa yang bersumber dari rempah alami, menjadikan makanan Sunda begitu memikat. Tak heran jika saat bulan Ramadan dan Lebaran, banyak orang memilih menyajikan hidangan khas Sunda sebagai pelengkap momen istimewa bersama keluarga.

Dalam suasana yang penuh kebersamaan, seperti saat berbuka puasa atau hari raya Idul Fitri, cita rasa khas kuliner Sunda mampu membangkitkan kenangan dan menghadirkan kenyamanan. Berikut ini adalah sepuluh kuliner Sunda yang sangat cocok disantap saat buka puasa dan Lebaran, lengkap dengan informasi bahan, cara penyajian, serta alasan mengapa hidangan-hidangan ini patut dicoba.
1. Nasi Timbel: Hidangan Khas yang Hangat dan Mengenyangkan
Nasi timbel adalah sajian nasi putih hangat yang dibungkus daun pisang lalu dikukus hingga aroma khas daun pisang meresap ke dalam nasi. Kelezatan nasi timbel tidak terlepas dari pelengkapnya, seperti ayam goreng atau bakar, ikan asin, tahu dan tempe goreng, serta sambal dadak segar yang dibuat sesaat sebelum disajikan. Kombinasi ini membuat nasi timbel cocok untuk berbuka puasa karena mampu mengembalikan energi dengan cara yang lezat dan sehat.
Kelebihan lain nasi timbel adalah fleksibilitasnya. Ia bisa dikombinasikan dengan berbagai jenis lauk dan sambal sesuai selera. Tak jarang juga disajikan bersama sayur asem sebagai pelengkap kuah yang menyegarkan.
2. Lalapan Segar: Simbol Kesederhanaan yang Menyehatkan
Lalapan adalah kumpulan sayuran segar seperti mentimun, selada, daun kemangi, kol, dan tomat yang disajikan mentah atau sedikit direbus. Biasanya, lalapan disantap bersama sambal terasi atau sambal tomat dan menjadi pendamping lauk utama seperti ayam goreng atau ikan bakar.
Di bulan puasa, lalapan menjadi pilihan ringan dan segar untuk berbuka, apalagi jika dikombinasikan dengan sambal yang pedas menggoda. Kandungan serat dan vitamin dalam lalapan juga baik untuk pencernaan setelah seharian berpuasa.
3. Karedok: Salad Tradisional Penuh Gizi
Berbeda dengan lalapan, karedok adalah salad ala Sunda yang menggunakan bumbu kacang sebagai sausnya. Sayuran seperti kacang panjang, tauge, mentimun, daun kemangi, kol, dan terong dibiarkan mentah lalu disiram bumbu kacang dengan cita rasa dominan kencur dan gula merah.
Karedok cocok disajikan saat buka puasa karena menyegarkan dan bernutrisi tinggi. Bumbu kacangnya yang khas membuat karedok tetap nikmat meski tanpa lauk tambahan. Makanan ini adalah simbol bahwa hidangan sehat bisa juga tampil sangat lezat.
4. Lotek: Karedok Versi Sayur Rebus yang Tak Kalah Nikmat
Jika Anda ingin sensasi yang lebih lembut daripada karedok, lotek adalah jawabannya. Menggunakan bahan yang hampir sama, tetapi sayuran dalam lotek direbus terlebih dahulu. Bayam, kangkung, kacang panjang, dan kol menjadi bahan utama, dilengkapi bumbu kacang yang sedikit manis dengan sentuhan asam dari jeruk limau atau cuka.
Lotek sering dianggap sebagai “gado-gado”-nya orang Sunda. Kombinasi rasa manis, asin, dan gurih dari bumbu kacang, serta tekstur lembut sayuran rebus, menjadikan lotek sebagai salah satu menu berbuka puasa yang banyak digemari oleh keluarga Sunda.
5. Pepes: Kekayaan Rasa dari Balutan Daun Pisang
Pepes adalah teknik memasak khas Sunda yang menggunakan daun pisang sebagai pembungkus makanan yang kemudian dikukus atau dibakar. Bahan utamanya bisa berupa ikan mas, ayam, tahu, atau jamur, yang dibumbui rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, dan serai.
Saat dibuka, aroma harum daun pisang dan rempah menyatu, memberikan pengalaman makan yang tak terlupakan. Pepes sangat cocok untuk buka puasa karena ringan, kaya rasa, dan tidak berminyak. Pepes juga kerap dihidangkan saat Lebaran sebagai alternatif lauk sehat.
6. Sayur Asem: Kesegaran Asam Pedas yang Menyegarkan
Sayur asem merupakan sup khas Sunda yang terbuat dari berbagai sayuran seperti melinjo, kacang panjang, jagung manis, labu siam, dan daun melinjo, dimasak dengan bumbu asam jawa, bawang putih, bawang merah, lengkuas, dan cabai merah.
Kuahnya yang segar dan sedikit asam sangat cocok untuk membuka puasa setelah seharian menahan haus. Sayur asem biasanya disandingkan dengan nasi hangat dan sambal terasi, menciptakan paduan rasa yang ringan namun memuaskan.
7. Tahu dan Tempe Bacem: Cita Rasa Manis-Gurih yang Merakyat
Tahu dan tempe bacem dimasak dengan cara direbus dalam air kelapa bersama bumbu seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, daun salam, gula merah, dan kecap. Proses ini memberikan rasa manis dan gurih khas yang sangat disukai banyak orang.
Saat Ramadan, baceman ini sering menjadi menu andalan karena cocok untuk semua usia, mudah dipadukan dengan berbagai jenis sambal, dan disukai anak-anak. Disajikan hangat-hangat, tahu dan tempe bacem bisa menjadi lauk pelengkap nasi timbel atau nasi putih biasa.8. Ayam Goreng Lengkuas: Lezat dengan Taburan Rempah Renyah
Ayam goreng lengkuas adalah hidangan ayam goreng yang diberi bumbu parutan lengkuas dan rempah lainnya. Hasilnya adalah ayam yang garing di luar, empuk di dalam, dengan rasa rempah yang khas. Taburan lengkuas kering yang digoreng menjadi daya tarik utama sajian ini.
Ayam ini cocok untuk menu Lebaran atau buka puasa karena tampilannya menggugah selera dan mudah disukai semua anggota keluarga. Biasanya disajikan dengan sambal terasi, lalapan, dan nasi putih hangat.
9. Combro dan Misro: Kudapan Gurih-Manis Pengisi Perut
Combro (oncom di jero) dan misro (amis di jero) adalah kudapan khas Sunda berbahan dasar singkong parut. Combro diisi dengan oncom pedas, sementara misro diisi dengan gula merah yang meleleh saat digoreng.
Kedua makanan ini cocok untuk takjil sebelum menyantap makanan berat. Rasanya yang menggoda membuatnya sering disajikan saat menjelang buka puasa. Bahkan saat Lebaran, combro dan misro masih jadi pilihan camilan favorit.
10. Kolak Pisang: Penutup Manis yang Hangat di Hati
Kolak pisang menjadi salah satu hidangan manis paling populer di bulan Ramadan. Dimasak dari pisang, ubi, atau labu dengan kuah santan dan gula merah, kolak menawarkan rasa manis lembut yang memanjakan lidah.
Dalam tradisi Sunda, kolak kerap dipadukan dengan bahan lokal seperti kolang-kaling atau tape. Sebagai takjil, kolak memberikan energi cepat karena kandungan gulanya yang alami. Rasanya yang khas menjadikan kolak tetap dicari bahkan saat Lebaran.
Kuliner Sunda: Lebih dari Sekadar Makanan, Sebuah Warisan Budaya
Menikmati kuliner Sunda bukan sekadar memuaskan rasa lapar, melainkan juga menyelami kekayaan budaya dan filosofi hidup masyarakat Sunda yang menjunjung keseimbangan, kesederhanaan, dan kehangatan keluarga. Dari nasi timbel yang bersahaja hingga kolak pisang yang manis menghibur, setiap hidangan memiliki cerita dan nilai-nilai yang diwariskan secara turun-temurun.
Di bulan Ramadan dan saat Lebaran, saat kebersamaan menjadi inti dari segala aktivitas, hidangan-hidangan Sunda mampu mempererat hubungan keluarga dan menyemarakkan momen-momen penting. Maka dari itu, tidak ada salahnya menjadikan kuliner Sunda sebagai sajian utama selama bulan suci ini—sebagai bentuk penghormatan pada tradisi dan kenikmatan cita rasa lokal.