Hubungi Kami

Nggak Kalah Berisik, Berikut Ini Hewan Bersuara Paling Keras di Dunia

 

@unimma_id

Suara adalah salah satu cara utama bagi hewan untuk berkomunikasi satu sama lain, baik untuk menarik pasangan, menandai wilayah, atau memperingatkan ancaman. Beberapa hewan memiliki kemampuan untuk menghasilkan suara yang sangat keras, bahkan lebih keras daripada mesin atau suara kebisingan manusia. Suara keras ini bisa mencapai desibel yang luar biasa tinggi, yang memungkinkan mereka untuk didengar dalam jarak yang sangat jauh, bahkan di tengah hutan yang lebat atau di kedalaman laut.

Artikel ini akan mengulas berbagai hewan dengan suara paling keras di dunia, menjelaskan bagaimana dan mengapa mereka bisa menghasilkan suara yang begitu luar biasa, serta dampaknya terhadap kehidupan mereka di alam liar.

Mengapa Beberapa Hewan Menghasilkan Suara Sangat Keras?

Hewan menghasilkan suara keras untuk berbagai alasan, termasuk untuk:

  1. Komunikasi Jarak Jauh: Dalam hutan atau lautan, tempat suara bisa terhalang oleh pohon atau air, suara yang keras memungkinkan hewan untuk berkomunikasi dengan individu lain yang berada jauh.
  2. Menarik Pasangan: Beberapa hewan menghasilkan suara keras sebagai bagian dari ritual kawin, dengan harapan menarik perhatian pasangan potensial.
  3. Pertahanan Diri atau Teritorial: Suara keras juga digunakan oleh banyak hewan untuk memperingatkan ancaman atau mengusir pesaing yang mencoba memasuki wilayah mereka.

Dengan alasan-alasan ini, hewan-hewan tertentu mengembangkan kemampuan menghasilkan suara yang sangat keras dan mencolok. Berikut ini adalah daftar beberapa hewan yang memiliki suara paling keras di dunia.

1. Kelelawar Meksiko (Tadarida brasiliensis) – Suara dengan intensitas 140 Desibel

Kelelawar Meksiko atau Tadarida brasiliensis dapat mengeluarkan suara ultrasonik dengan tingkat intensitas hingga 140 desibel, yang sangat keras jika dibandingkan dengan kebanyakan suara di dunia. Kelelawar ini menggunakan suara untuk membangun ekolokasi, yaitu teknik navigasi menggunakan gema suara yang dipantulkan. Suara yang dikeluarkan oleh kelelawar ini sangat tinggi frekuensinya sehingga tidak bisa didengar oleh telinga manusia, tetapi bisa sangat berguna untuk mengetahui jarak dan posisi mangsa mereka di udara.

2. Cetacea (Paus Sperm atau Paus Sperma, Physeter macrocephalus) – Suara dengan intensitas 230 Desibel

Paus sperma adalah mamalia laut yang mampu mengeluarkan suara terkuat yang pernah tercatat di dunia hewan. Suara mereka dapat mencapai 230 desibel, yang lebih keras dari suara pesawat jet yang lepas landas. Paus sperma menggunakan suara ini untuk berkomunikasi dengan paus lain, serta untuk berburu melalui teknik echolocation atau ekolokasi. Ekolokasi membantu paus sperma mendeteksi keberadaan ikan atau makhluk laut lainnya, bahkan di kedalaman laut yang gelap gulita.

3. Kumang Raksasa (Elephant Seal, Mirounga leonina) – Suara dengan intensitas 120 Desibel

Kumang raksasa, salah satu spesies anjing laut terbesar, menghasilkan suara yang sangat keras, terutama selama musim kawin. Dengan suara yang dapat mencapai 120 desibel, suara mereka dapat terdengar dari jarak beberapa kilometer. Selama musim kawin, jantan kumang raksasa akan bertarung dengan jantan lainnya dan mengeluarkan suara keras sebagai tanda dominasi dan untuk menarik perhatian betina. Suara tersebut sering kali terdengar seperti teriakan atau raungan yang keras, dan digunakan untuk menandai wilayah serta menunjukkan kekuatan.

4. Gajah Afrika (Loxodonta africana) – Suara dengan intensitas 117 Desibel

Gajah Afrika terkenal dengan kemampuan untuk mengeluarkan suara infrasonik, yaitu suara dengan frekuensi rendah yang tidak bisa didengar oleh telinga manusia. Suara ini bisa mencapai 117 desibel dan digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh antara individu dalam kawanan, bahkan ketika mereka berada sejauh beberapa kilometer. Infrasonik ini juga dapat digunakan untuk memberi peringatan terhadap bahaya atau mengoordinasikan pergerakan antar kelompok.

5. Cicada (Kumbang Suara) – Suara dengan intensitas 120 Desibel

Cicada, serangga yang sangat berisik ini, menghasilkan suara keras yang bisa mencapai 120 desibel, terutama pada musim panas ketika mereka berkoloni. Suara ini berasal dari getaran membran di tubuh mereka yang disebut “tymbal,” yang berfungsi untuk menarik pasangan. Pada beberapa spesies cicada, suara ini bisa sangat menggema dan bahkan dapat terdengar dari jarak lebih dari satu kilometer. Suara cicada adalah salah satu suara alam yang paling mudah dikenali.

6. Lumba-lumba (Delphinidae) – Suara dengan intensitas 230 Desibel

Lumba-lumba juga terkenal dengan kemampuannya dalam berkomunikasi menggunakan suara, dan beberapa spesies lumba-lumba dapat menghasilkan suara dengan intensitas hingga 230 desibel. Lumba-lumba menggunakan suara ini untuk berkomunikasi satu sama lain, serta untuk berburu mangsa dengan ekolokasi. Suara mereka bervariasi mulai dari klik, peluit, hingga teriakan yang tajam, tergantung pada jenis komunikasi yang diperlukan.

7. Singa Laut (Otariidae) – Suara dengan intensitas 105 Desibel

Singa laut juga menghasilkan suara yang cukup keras, terutama ketika mereka berkomunikasi atau berjuang untuk memperjuangkan dominasi di wilayah mereka. Suara yang dapat mencapai 105 desibel ini sering terdengar pada saat musim kawin ketika jantan-jantan bersaing untuk mendapatkan perhatian betina dan mempertahankan wilayah teritorial mereka. Meskipun tidak setinggi beberapa hewan lain, suara singa laut tetap cukup mencolok dan mampu terdengar di jarak jauh.

8. Katak Bufo (Bufo bufo) – Suara dengan intensitas 100 Desibel

Katak Bufo, atau katak kumbang, memiliki kemampuan untuk menghasilkan suara keras yang dapat mencapai intensitas 100 desibel, terutama selama musim kawin. Suara katak jantan ini berfungsi untuk menarik perhatian betina, dan suara tersebut dapat terdengar hingga beberapa kilometer jauhnya di lingkungan yang tenang. Selain itu, suara keras ini juga digunakan untuk menandai wilayah dan menandakan kedekatan dengan ancaman potensial.

9. Kakatua (Cacatua) – Suara dengan intensitas 125 Desibel

Burung Kakatua, terutama jenis kakatua putih, memiliki kemampuan untuk mengeluarkan suara yang sangat keras. Suara mereka, yang dapat mencapai 125 desibel, digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama anggota kelompok. Selain itu, mereka sering kali mengeluarkan suara keras sebagai bentuk pertahanan diri atau untuk menunjukkan keberadaan mereka kepada hewan lain di sekitar mereka. Suara keras ini juga dapat digunakan untuk menarik perhatian pasangan mereka.

10. Harimau (Panthera tigris) – Suara dengan intensitas 114 Desibel

Harimau dikenal dengan raungan mereka yang sangat keras, yang dapat terdengar dari jarak beberapa kilometer. Raungan harimau, yang dapat mencapai 114 desibel, digunakan untuk menandai wilayah mereka dan memperingatkan harimau lain untuk menjaga jarak. Suara keras ini juga memiliki peran dalam menarik pasangan atau mengusir pesaing. Raungan harimau sangat mencolok dan sering kali digunakan untuk menakut-nakuti musuh.

Dunia hewan penuh dengan suara-suara yang luar biasa keras yang tidak hanya berfungsi untuk komunikasi, tetapi juga sebagai alat bertahan hidup dan menarik pasangan. Dari suara ultrasonik kelelawar hingga teriakan gajah dan raungan harimau, setiap suara yang dihasilkan memiliki tujuan yang jelas dalam membantu hewan tersebut bertahan di alam liar. Melalui penelitian suara-suara ini, kita tidak hanya mempelajari cara hewan berkomunikasi, tetapi juga bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan mereka dan sesama spesies. Jadi, meskipun kita mungkin merasa terganggu dengan kebisingan, suara-suara alami ini adalah bagian dari sistem yang sangat penting dalam ekosistem alam.

unimma

Leave a Reply

  • https://ssg.streamingmurah.com:8048
  • Copyright ©2025 by PT. Radio Unimma. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048
  • Copyright ©2025 by unimmafm. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048/stream
  • Copyright ©2025 by unimmafm All Rights Reserved