Wisata kebugaran (wellness tourism) dan wisata kesehatan (health tourism) sering kali dianggap sama, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Ketua Umum ETNA (Ethnowellness Nusantara) Tourism, Tanri Abeng, menjelaskan bahwa perbedaan utama terletak pada tujuan dan pendekatan yang digunakan.
Indonesia memiliki potensi besar dalam wisata kebugaran. Dengan sumber daya alam yang melimpah, negeri ini mampu menyediakan bahan-bahan alami untuk produksi herbal atau jamu. “Pemanfaatan bahan baku lokal seperti jamu dan herbal menjadi kekuatan utama untuk mencegah penyakit daripada mengobati,” tambah Tanri.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menetapkan wisata kebugaran sebagai prioritas pengembangan. Konsep wisata kebugaran melibatkan perawatan holistik yang mengintegrasikan kesehatan fisik, psikologis, dan spiritual.
Konsep Wisata Kebugaran
Menurut laman resmi Kementerian Kesehatan, wisata kebugaran adalah perjalanan wisata untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tradisional dengan pendekatan holistik, yang bersifat promotif dan preventif. Beberapa bentuknya meliputi:
- Perawatan Spa: Menggunakan air untuk terapi dan relaksasi.
- Yoga: Aktivitas yang memadukan latihan fisik dan meditasi.
- Kuliner Sehat: Makanan berbasis herbal dan alami.
- Jalan-jalan di Alam: Kegiatan di lingkungan terbuka yang menenangkan.
Perbedaan Wisata Kebugaran dan Wisata Kesehatan
Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara wisata kebugaran dan wisata kesehatan:
- Tujuan Perjalanan
- Wisata Medis: Bertujuan untuk mengobati penyakit atau kondisi medis tertentu.
- Wisata Kebugaran: Bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
- Motivasi Liburan
- Wisata Medis: Fokus pada perawatan medis berkualitas dengan biaya terjangkau.
- Wisata Kebugaran: Keinginan untuk hidup sehat, mengurangi stres, dan mencegah penyakit.
- Kegiatan Wisata
- Wisata Medis: Aktivitas bersifat reaktif terhadap penyakit dan diawasi oleh dokter.
- Wisata Kebugaran: Kegiatan proaktif seperti spa, yoga, dan konsumsi makanan sehat.
Pengembangan Wisata Kebugaran di Indonesia
Pemerintah telah menetapkan beberapa destinasi unggulan untuk wisata kebugaran, seperti:
- Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang): Terkenal dengan budaya jamu tradisional dan spa berbasis lokal.
- Bali: Menawarkan spa eksklusif di tepi tebing dan aktivitas yoga yang mendunia.
- Jakarta: Menyediakan fasilitas wellness modern dengan sentuhan tradisional.
Potensi Ekonomi dan Budaya
Pengembangan wisata kebugaran di Indonesia tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga berdampak pada sektor ekonomi dan pelestarian budaya. “Penetapan wisata kebugaran dan jamu sebagai prioritas adalah keputusan yang tepat karena nilai jualnya tinggi,” ungkap Menteri Kesehatan.
Dengan pendekatan yang mengutamakan tindakan promotif dan preventif, wisata kebugaran menjadi solusi holistik untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi.
Wisata kebugaran dan wisata kesehatan memiliki perbedaan mendasar dari segi tujuan, motivasi, dan kegiatan. Indonesia, dengan kekayaan alam dan budaya, memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi unggulan dalam wellness tourism. Dengan pengembangan yang tepat, sektor ini dapat menjadi pilar penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mengangkat citra pariwisata Indonesia di mata dunia.