Pada tahun 2017, Team Ninja merilis Nioh, sebuah action-RPG yang berlatar versi fiksi Jepang pada awal 1600-an. Game ini mendapatkan pujian karena cerita yang mendalam dan penggunaan mitologi Jepang, meskipun tingkat kesulitannya yang sangat tinggi menjadi faktor pembeda. Sekuelnya, Nioh 2, melanjutkan fondasi yang sama, menawarkan lebih banyak pertempuran yang intens dan pilihan kustomisasi, namun dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Penggemar Nioh asli akan menghargai kelanjutan pengalaman ini, tetapi bagi pemain baru atau yang lebih santai, Nioh 2 bisa menjadi sangat menantang.

Kustomisasi Mendalam dan Awal yang Sulit
Salah satu fitur unggulan Nioh 2 adalah kustomisasi karakter yang sangat luas. Pemain dapat mendesain penampilan karakter mereka dengan sangat rinci, mulai dari jenis kelamin dan warna mata hingga tipe tubuh dan gaya rambut. Bagi mereka yang menyukai kustomisasi karakter, aspek ini akan sangat menyenangkan. Namun, bagi pemain yang kurang tertarik, proses ini bisa terasa panjang dan membosankan, meskipun bisa dilewati.
Setelah kustomisasi, pemain dihadapkan pada pilihan sulit: mengikuti tutorial atau langsung terjun ke dalam permainan. Sayangnya, jika memilih untuk melewatkan tutorial, pemain akan langsung menghadapi dunia yang tidak memperkenalkan mekanisme permainan secara alami. Tutorial tersedia untuk diakses kapan saja, namun ini bisa membuat awal permainan terasa terputus-putus, terutama bagi mereka yang sudah menghabiskan waktu untuk kustomisasi. Sebuah kurva pembelajaran yang lebih bertahap akan jauh lebih baik, memungkinkan pemain untuk menyesuaikan diri dengan sistem permainan langkah demi langkah.
Lonjakan Kesulitan yang Sangat Berat
Nioh 2 tidak mengenal ampun, bahkan sejak awal permainan. Musuh yang dihadapi sangat sulit, dan tidak ada rasa progresi dalam hal tingkat kesulitan. Berbeda dengan banyak game lain yang secara perlahan meningkatkan tantangan, Nioh 2 langsung menempatkan pemain dalam situasi pertempuran yang sangat berbahaya. Pemain yang sudah berpengalaman dengan Nioh mungkin akan merasa nyaman dengan hal ini, tetapi pemain baru akan merasa frustasi dan tidak siap.
Pertarungan dalam game ini, meskipun memuaskan setelah dikuasai, membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi. Memasuki pertarungan, terutama melawan beberapa musuh sekaligus, sering kali berujung pada kematian yang cepat. Kesulitan dalam permainan ini bukan hanya tentang menyerang, tetapi tentang waktu, kesabaran, dan strategi. Bagi sebagian pemain, keindahan sistem pertarungan Nioh 2 akan menjadi daya tarik utama, tetapi bagi yang lain, ini bisa menjadi hambatan.
Pilihan Stealth yang Terbatas dan AI Musuh yang Tidak Konsisten
Meskipun game ini menawarkan banyak kustomisasi dan kompleksitas dalam pertarungan, Nioh 2 sering kali terasa seperti memaksa pemain untuk memainkan dengan cara tertentu. Misalnya, stealth dalam permainan ini tidak seberpengaruh yang diharapkan. Meskipun pemain bisa menyergap musuh dari belakang, tidak ada pilihan untuk melakukan gerakan stealth yang lebih canggih seperti membunuh diam-diam atau membengkokkan leher musuh. Ini bukan masalah besar bagi sebagian orang, tetapi terasa kurang maksimal mengingat banyaknya opsi kustomisasi yang tersedia.
Selain itu, AI musuh yang tidak konsisten kadang-kadang merusak perencanaan strategis. Kadang-kadang, pemain bisa membunuh musuh yang dekat dengan musuh lainnya tanpa terdeteksi, sementara di lain waktu, musuh bisa melihat pemain dari jarak jauh. Inkonsistensi ini mengganggu alur permainan, sehingga sulit untuk mengembangkan strategi yang dapat diandalkan.