Serial Netflix “Gadis Kretek” yang baru saja tayang pada 2 November telah menjadi pembicaraan hangat di media sosial sejak rilisnya. Dengan dibintangi oleh aktor-aktor ternama seperti Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Putri Marino, Arya Saloka, dan Ibnu Jamil, serial ini berhasil menarik perhatian banyak penonton.
Karya yang disutradarai oleh Kamila Andini dan Ifa Isfansyah ini tidak hanya meraih popularitas, tetapi juga masuk dalam penghargaan Busan International Film Festival (BIFF) 2023. Meskipun diadaptasi dari novel karya Ratih Kumala, serial ini menunjukkan beberapa perbedaan signifikan jika dibandingkan dengan novelnya.
Perbedaan Antara Serial Netflix dan Novel “Gadis Kretek”
1. Cerita Roemaisa dan Djagad
– Serial Netflix: Hubungan antara Roemaisa (diperankan oleh Sha Ine Febriyanti) dan Djagad (Verdi Solaiman) hanya ditunjukkan secara implisit. Mereka diperlihatkan hanya sebagai orang yang saling kenal.
– Novel: Dalam novel karya Ratih Kumala, hubungan antara Roemaisa dan Djagad lebih mendalam dieksplorasi, termasuk latar belakang hubungan mereka di masa lalu.
2. Pertemuan Lebas dan Arum
– Serial Netflix: Lebas (Arya Saloka) bertemu dengan Arum (Putri Marino) di museum kretek saat mencari Dasiyah atas permintaan Soeraja tua. Inilah yang memulai kisah mereka dalam mencari Jeng Yah.
– Novel: Dalam versi novel, pertemuan Lebas dengan Arum terjadi di pertengahan cerita karena Lebas awalnya tidak terlibat dalam pencarian Dasiyah atau Jeng Yah bersama Arum.
3. Pencarian Jeng Yah
– Serial Netflix: Pencarian Dasiyah atau Jeng Yah dilakukan bersama oleh Lebas dan Arum sejak awal cerita. Mereka kemudian bertemu dengan Rukayah tua (Nungki Kusumastuti), adik Dasiyah.
– Novel: Dalam novel, pencarian Dasiyah dilakukan oleh Lebas bersama dengan kakaknya, dan Lebas tidak langsung bertemu dengan Arum di awal cerita.
4. Pertemuan Dasiyah dan Soeraja
– Serial Netflix: Dasiyah dan Soeraja muda bertemu di pasar, di mana Soeraja sedang berkelahi dan dikejar-kejar oleh orang. Dasiyah melihat Soeraja dalam keadaan terluka.
– Novel: Dalam versi novel, Dasiyah dan Soeraja bertemu ketika Soeraja bekerja sebagai kuli panggul di pasar, tidak dalam konteks perkelahian.
Meskipun ada variasi antara versi serial dan novel “Gadis Kretek,” keduanya tetap memiliki daya tarik masing-masing dengan penulisan karakter dan plot yang berbeda. Serial ini tidak hanya menampilkan interpretasi visual yang menarik, tetapi juga mempertahankan esensi cerita yang mendalam dari novel aslinya.