Hubungi Kami

“Pesona Mangrove Lantebung, Destinasi Edukasi dan Keindahan di Sulsel”

Makassar, Lebih dari Sekadar Kota Pantai
Makassar, Sulawesi Selatan, kini tidak hanya dikenal dengan wisata pantainya yang memukau. Salah satu daya tarik yang kian mencuri perhatian adalah Jaringan Ekowisata Mangrove Lantebung (Jekomala), yang terletak di Desa Wisata Lantebung, Kelurahan Wira, Kecamatan Tamalanrea. Dengan luas sekitar 30 hektar, hutan mangrove ini tidak hanya menjadi destinasi wisata alam, tetapi juga pelindung alami permukiman warga dari ancaman abrasi dan badai.

@unimma_id

Keunikan dan Daya Tarik Hutan Mangrove Lantebung
Hutan Mangrove Lantebung memiliki sejumlah keunikan yang membuatnya menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Berjarak hanya 13,8 kilometer dari pusat Kota Makassar, pengunjung dapat mencapainya dalam waktu sekitar 24 menit melalui Tol Insinyur Sutami. Sesampainya di sana, wisatawan disambut jalur berwarna-warni yang membentang menuju kawasan hutan mangrove.

Tiket masuknya sangat terjangkau, hanya Rp 3.000 per orang, menjadikan destinasi ini ramah bagi semua kalangan. Selain menikmati keindahan alam, wisatawan juga bisa mendapatkan pengalaman edukasi tentang pentingnya mangrove dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Prestasi dan Pengakuan Nasional
Keberhasilan Desa Lantebung dalam melestarikan mangrove membuahkan berbagai penghargaan. Pada tahun 2020, desa ini menerima Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Baru-baru ini, Desa Lantebung juga masuk dalam 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengapresiasi peran Lantebung dalam keberlanjutan lingkungan. “Mangrove sangat efektif menyerap karbon dan menjadi salah satu favorit dalam upaya carbon offsetting,” ujarnya.

Mangrove, Pelindung dan Penyelamat Kehidupan Warga
Sebelum tahun 1970-an, mangrove menjadi bagian integral dari kehidupan warga Lantebung. Namun, kebutuhan lahan akibat bertambahnya populasi sempat mengancam keberadaan mangrove, sehingga menimbulkan masalah abrasi dan kerusakan rumah warga akibat angin kencang dan gelombang tinggi.

Kesadaran akan pentingnya mangrove mulai tumbuh berkat upaya seorang pegiat konservasi lokal, Saraba. Ia mengedukasi warga tentang manfaat mangrove dan mengajak pelajar serta berbagai pihak untuk turut serta dalam penanaman mangrove. Kini, upaya tersebut berhasil mengembalikan fungsi mangrove sebagai pelindung alami sekaligus memperkaya keanekaragaman hayati di kawasan tersebut.

Hutan Mangrove Lantebung: Simbol Ekowisata dan Keberlanjutan
Hutan Mangrove di Desa Wisata Lantebung tidak hanya menawarkan keindahan alami, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana konservasi lingkungan dapat berjalan seiring dengan pengembangan pariwisata. Wisatawan yang datang ke tempat ini tidak hanya menikmati pemandangan, tetapi juga belajar mengenai pentingnya menjaga ekosistem untuk masa depan.

Bagi Anda yang berencana berkunjung ke Makassar, Lantebung adalah destinasi yang tidak boleh dilewatkan. Dengan segala keindahan dan cerita di baliknya, hutan mangrove ini adalah simbol keberhasilan ekowisata di Indonesia.

unimma

Leave a Reply

  • https://ssg.streamingmurah.com:8048
  • Copyright ©2025 by PT. Radio Unimma. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048
  • Copyright ©2025 by unimmafm. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048/stream
  • Copyright ©2025 by unimmafm All Rights Reserved