Program Studi Kajian Korea (S1) adalah sebuah program pendidikan di jenjang sarjana yang menawarkan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari berbagai aspek tentang Korea Selatan dan Korea Utara, baik dari sisi bahasa, budaya, sejarah, politik, ekonomi, maupun dinamika masyarakatnya. Program ini berada di bawah rumpun ilmu humaniora dan budaya serta dirancang untuk menghasilkan lulusan yang memiliki pemahaman menyeluruh dan mendalam tentang dunia Korea. Setelah menyelesaikan program studi ini, mahasiswa akan memperoleh gelar akademik Sarjana Humaniora (S.Hum). Lama studi umumnya adalah delapan semester atau sekitar empat tahun, tergantung pada beban studi dan capaian masing-masing mahasiswa. Selain kuliah reguler di kampus, program ini juga seringkali memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengikuti program pertukaran pelajar ke universitas mitra di Korea Selatan, yang menambah pengalaman internasional mereka.
Keunggulan Program Studi Kajian Korea (S1)
Terletak pada pendekatan multidisipliner yang ditawarkan serta relevansinya dengan perkembangan global saat ini. Dengan semakin meningkatnya pengaruh Korea Selatan dalam bidang hiburan, teknologi, ekonomi, hingga politik, kebutuhan akan individu yang memahami bahasa dan budaya Korea semakin tinggi. Program studi ini menggabungkan pembelajaran bahasa Korea secara intensif dengan kajian budaya, sejarah, ekonomi, hubungan internasional, dan media populer Korea. Selain itu, dosen pengajar yang ahli di bidangnya, termasuk beberapa lulusan dari universitas terkemuka di Korea, menjadikan pengalaman belajar semakin berkualitas. Program ini juga memiliki jejaring kerja sama yang luas dengan lembaga pendidikan, pemerintah, dan sektor swasta di Korea, yang memungkinkan mahasiswa mengakses program magang, beasiswa, dan riset bersama yang mendalam. Bahkan, beberapa pengajar merupakan peneliti aktif yang menelurkan publikasi ilmiah terkait studi Korea, yang membuka peluang kolaborasi riset mahasiswa.
Struktur kurikulum Program Studi Kajian Korea (S1)
Disusun secara progresif dan holistik, dimulai dari penguasaan dasar hingga pemahaman tingkat lanjut. Pada tahun pertama, mahasiswa akan fokus pada penguasaan dasar-dasar bahasa Korea dan pengenalan terhadap sejarah serta budaya Korea. Mata kuliah seperti “Bahasa Korea Dasar 1 dan 2”, “Pengantar Budaya Korea”, dan “Sejarah Korea Kuno dan Modern” menjadi dasar untuk studi lebih lanjut. Memasuki tahun kedua dan ketiga, kurikulum mencakup mata kuliah yang lebih spesifik dan analitis, seperti “Korea Kontemporer”, “Kajian Film dan Musik Pop Korea”, “Sastra Korea Modern”, “Media Korea dan Globalisasi”, serta “Politik dan Diplomasi Korea”. Mahasiswa juga akan mengambil mata kuliah keterampilan penelitian dan metodologi ilmiah yang mendukung penulisan skripsi atau penelitian akhir. Di tahun keempat, mahasiswa diwajibkan menulis skripsi berdasarkan tema tertentu yang relevan dengan isu Korea kontemporer, serta mengikuti kegiatan magang atau studi lapangan di lembaga mitra, baik di dalam negeri maupun di Korea.
Untuk memperkuat kemampuan praktis, program studi ini juga menyelenggarakan lokakarya penerjemahan, pelatihan komunikasi antarbudaya, diskusi film Korea, hingga kelas kreatif tentang K-beauty, K-fashion, dan K-entrepreneurship. Mahasiswa juga didorong untuk aktif dalam organisasi kemahasiswaan seperti klub bahasa Korea, komunitas K-pop, dan forum diskusi budaya Asia Timur. Kegiatan-kegiatan ini bukan hanya memperkaya pengalaman, tetapi juga membentuk jejaring sosial dan profesional yang dapat berguna di masa depan. Mahasiswa yang memiliki minat lebih dalam di bidang akademik juga dapat mengikuti program asistensi penelitian dosen dan menjadi asisten pengajar.
Belajar di Program Studi Kajian Korea (S1) memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang. Pertama, mahasiswa memperoleh kemampuan berbahasa Korea yang sangat dicari di dunia kerja, terutama di industri hiburan, pariwisata, pendidikan, dan perdagangan internasional. Kedua, mahasiswa dibekali dengan wawasan budaya yang luas, sehingga mampu memahami nilai-nilai, tradisi, serta cara berpikir masyarakat Korea. Ketiga, program ini mendorong pengembangan keterampilan akademik dan profesional seperti analisis budaya, riset ilmiah, komunikasi lintas budaya, dan pemecahan masalah global. Keempat, mahasiswa memiliki peluang untuk memperluas jejaring internasional melalui program pertukaran pelajar, konferensi budaya, serta kegiatan kolaboratif dengan mahasiswa dan institusi di Korea Selatan. Selain itu, akses terhadap berbagai beasiswa dari pemerintah Korea, seperti GKS (Global Korea Scholarship), semakin membuka peluang akademik dan karier setelah lulus.
Lebih jauh, program ini mengembangkan soft skills mahasiswa, seperti empati lintas budaya, kepekaan terhadap isu internasional, dan kemampuan bekerja dalam tim multinasional. Mahasiswa yang menempuh pendidikan ini akan lebih siap untuk bekerja di lingkungan global dan menghadapi tantangan lintas budaya yang kompleks. Di sisi lain, mereka juga berperan sebagai agen perubahan dalam menjembatani komunikasi dan kerja sama antara masyarakat Indonesia dan Korea.
Ada berbagai alasan mengapa seseorang memilih Program Studi Kajian Korea (S1) sebagai jurusan pilihannya. Salah satu alasan utama adalah tingginya minat terhadap budaya Korea yang saat ini mendunia, termasuk musik K-pop, drama Korea, makanan Korea, dan gaya hidup Korea secara umum. Fenomena Korean Wave (Hallyu) membuat semakin banyak generasi muda tertarik untuk mendalami budaya tersebut secara akademik. Selain itu, Korea Selatan dikenal sebagai negara dengan kemajuan teknologi dan ekonomi yang pesat, sehingga mempelajari negaranya dapat menjadi bekal penting untuk karier global. Program ini juga cocok bagi mereka yang ingin menjadi jembatan budaya antara Indonesia dan Korea, baik dalam bidang pendidikan, bisnis, diplomasi, maupun industri kreatif. Dengan mempelajari Korea secara mendalam, mahasiswa akan memiliki perspektif global yang kritis dan kontekstual, yang menjadi nilai tambah dalam menghadapi tantangan dunia kerja modern.
Selain alasan-alasan personal dan akademik, beberapa calon mahasiswa tertarik karena prospek beasiswa yang terbuka luas, termasuk kesempatan untuk melanjutkan studi ke Korea atau melakukan pertukaran pelajar. Beberapa universitas mitra di Korea Selatan bahkan menyediakan fasilitas akomodasi, pelatihan bahasa, dan program orientasi bagi mahasiswa asing, yang membuat pengalaman belajar menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Tak hanya itu, budaya kerja keras, etos disiplin, dan nilai-nilai kekeluargaan yang kuat dalam masyarakat Korea juga menjadi daya tarik tersendiri bagi calon mahasiswa yang ingin mengadopsi filosofi hidup yang positif.
Peluang karier bagi lulusan Program Studi Kajian Korea (S1)
Sangat luas dan beragam. Di bidang pendidikan, lulusan dapat menjadi pengajar bahasa Korea di sekolah atau lembaga kursus, baik secara formal maupun informal. Di sektor diplomasi dan hubungan internasional, mereka berpotensi bekerja di kedutaan, konsulat, lembaga kerja sama internasional, atau lembaga penelitian kawasan. Lulusan juga banyak dicari di industri media dan hiburan, terutama dalam bidang penerjemahan naskah drama atau film, subtitling, dan penulisan konten budaya Korea. Di sektor pariwisata dan perhotelan, mereka dapat menjadi pemandu wisata, konsultan budaya, atau pengelola layanan untuk wisatawan Korea. Perusahaan Korea yang beroperasi di Indonesia, seperti Samsung, LG, Hyundai, dan lainnya, juga membuka peluang besar bagi lulusan Kajian Korea untuk bekerja di bidang komunikasi, SDM, atau hubungan masyarakat.
Tak hanya di dalam negeri, lulusan juga memiliki peluang untuk bekerja di luar negeri, baik di Korea maupun negara-negara lain yang menjalin hubungan erat dengan Korea Selatan. Peran sebagai interpreter dalam pertemuan bisnis, editor konten multibahasa, hingga konsultan budaya untuk perusahaan multinasional menjadi beberapa di antara banyak pilihan karier. Bahkan, dengan modal kompetensi lintas budaya dan kemampuan riset yang kuat, beberapa lulusan berhasil membangun karier sebagai jurnalis internasional, penulis independen, hingga pembuat konten digital dengan segmentasi budaya Korea.
Bagi mereka yang tertarik untuk berwirausaha, pemahaman tentang pasar dan budaya Korea juga dapat menjadi aset untuk mengembangkan bisnis seperti restoran Korea, toko merchandise K-pop, penyelenggara acara budaya, atau agen perjalanan wisata Korea. Tak sedikit juga lulusan yang memilih jalur akademik dengan melanjutkan studi ke jenjang S2 dan S3 di universitas terkemuka di Korea Selatan dengan beasiswa penuh yang banyak ditawarkan pemerintah maupun swasta. Lulusan dengan latar belakang ini sangat potensial untuk menjadi peneliti, dosen, atau konsultan budaya di lembaga pendidikan tinggi atau pusat studi Asia.
Dengan semakin berkembangnya pengaruh Korea di tingkat global, Program Studi Kajian Korea (S1) hadir sebagai jawaban terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia yang mampu menjembatani pemahaman lintas budaya dan membangun kerja sama yang produktif antara Indonesia dan Korea. Program ini tidak hanya menawarkan penguasaan bahasa, tetapi juga wawasan mendalam mengenai masyarakat dan budayanya, sehingga mampu mencetak lulusan yang adaptif, kritis, dan siap bersaing di panggung dunia. Bagi siapa pun yang memiliki minat terhadap Korea dan ingin membangun karier dengan perspektif internasional, Kajian Korea adalah pilihan yang relevan dan penuh potensi.
Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya menjadi pengamat budaya, tetapi juga pelaku aktif dalam membangun hubungan antarbangsa yang harmonis dan bermanfaat. Mereka adalah duta-duta budaya masa depan yang dapat mempererat hubungan bilateral Indonesia-Korea, serta menyuarakan toleransi, kerja sama, dan saling pengertian di tengah dunia yang semakin kompleks dan terhubung.