Indonesia sebagai negara agraris menghasilkan beragam komoditas pertanian, perkebunan, dan hortikultura. Namun, persoalan besar muncul saat hasil panen tidak dikelola dengan baik setelah dipetik, menyebabkan tingginya angka kehilangan pascapanen (postharvest losses) dan rendahnya nilai tambah. Untuk menjawab tantangan ini, hadir Program Studi Sarjana Teknologi Pascapanen, sebuah bidang ilmu yang mengkaji dan mengembangkan teknologi untuk penanganan hasil pertanian setelah dipanen, agar tetap berkualitas, awet, aman, dan bernilai ekonomi tinggi.

Jenjang Pendidikan dan Gelar Akademik Program Sarjana Teknologi Pascapanen
Program ini diselenggarakan di jenjang Strata 1 (S1), umumnya berada di bawah Fakultas Teknologi Pertanian atau Fakultas Pertanian.
Durasi Studi: 4 tahun (8 semester)
Jumlah SKS: Sekitar 144–148 SKS
Gelar Akademik: Sarjana Teknologi Pertanian (S.TP.)
Setelah lulus, mahasiswa dapat melanjutkan ke jenjang magister (S2) dan doktor (S3) dalam bidang Teknologi Pertanian, Teknologi Pangan, atau Agribisnis Pascapanen.
Struktur Kurikulum Program Studi Sarjana Teknologi Pascapanen
Kurikulum disusun untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan memahami fisiologi hasil panen, teknik penanganan, pengawetan, pengemasan, hingga distribusi hasil pertanian secara ilmiah dan aplikatif.
1. Mata Kuliah Dasar
Kimia Dasar dan Kimia Organik
Biologi Umum
Fisika dan Matematika Teknik
Pengantar Teknologi Pertanian
Ekonomi dan Manajemen Agribisnis
2. Mata Kuliah Inti
Fisiologi Pascapanen Tanaman
Penanganan dan Penyimpanan Hasil Pertanian
Teknologi Pengemasan (Packaging Technology)
Pendinginan dan Refrigerasi Hasil Pertanian
Teknik Pengeringan dan Penyimpanan
Mikrobiologi Pascapanen
Teknologi Sortasi dan Grading
Teknologi Pencucian dan Pembersihan Hasil
Manajemen Rantai Pasok Agribisnis
3. Praktikum dan Proyek
Praktikum Alat Pascapanen
Studi Ekskursi ke Industri dan Gudang Penyimpanan
Magang di perusahaan pengolahan atau penyimpanan hasil panen
Tugas akhir/Skripsi berbasis inovasi pengemasan, penyimpanan, atau pengurangan susut pascapanen
Manfaat Belajar Program Studi Sarjana Teknologi Pascapanen
Mengurangi Kehilangan Hasil Panen Secara Signifikan
Mahasiswa dibekali pengetahuan untuk meminimalkan kerusakan produk selama penanganan, penyimpanan, dan distribusi.Meningkatkan Daya Saing Produk Pertanian Lokal
Teknologi pascapanen membuat produk lebih tahan lama, higienis, dan memenuhi standar pasar domestik dan ekspor.Mendukung Ketahanan dan Keamanan Pangan Nasional
Penanganan hasil panen yang baik berkontribusi besar terhadap ketersediaan dan mutu pangan.Menguasai Inovasi Teknologi dan Peralatan Pascapanen
Mahasiswa belajar mendesain, mengembangkan, dan mengaplikasikan alat pascapanen modern.Mempunyai Peluang Wirausaha yang Kuat
Ilmu pascapanen bisa diaplikasikan dalam usaha pengolahan hasil pertanian seperti keripik, makanan beku, atau produk olahan bernilai tinggi lainnya.
Alasan Memilih Jurusan Sarjana Teknologi Pascapanen
Jurusan Strategis untuk Sektor Pertanian dan Pangan
Pascapanen adalah tahapan penting dalam rantai agribisnis yang sering terabaikan tetapi sangat menentukan kualitas akhir produk.Relevansi Tinggi dengan Dunia Industri dan Perdagangan
Industri makanan, ekspor hasil pertanian, dan logistik sangat bergantung pada pengelolaan pascapanen yang baik.Kombinasi Ilmu Terapan dan Teknologi
Mahasiswa belajar bagaimana menerapkan biologi, kimia, teknik, dan bisnis secara praktis.Dukungan Pemerintah terhadap Pengembangan Pascapanen
Banyak program pemerintah yang berfokus pada pengurangan susut hasil dan peningkatan nilai tambah hasil panen.Tersedia Banyak Pilihan Karier atau Kewirausahaan
Dari menjadi teknolog pascapanen di perusahaan besar hingga membangun bisnis makanan olahan atau distribusi hasil pertanian.
Peluang Karier Program Sarjana Teknologi Pascapanen
Lulusan memiliki prospek karier luas, baik di sektor pertanian, industri makanan dan minuman, logistik, hingga lembaga penelitian dan pemerintahan.
1. Ahli Teknologi Pascapanen
Bekerja di perusahaan pengolahan hasil pertanian atau hortikultura sebagai spesialis penyimpanan, pengemasan, atau pengolahan hasil.
2. Quality Control dan Quality Assurance
Menjaga mutu hasil panen dan produk olahan dalam industri pangan atau gudang penyimpanan.
3. Manajer Logistik dan Rantai Pasok
Bertanggung jawab atas efisiensi distribusi hasil pertanian agar tetap segar dan layak konsumsi.
4. Peneliti dan Inovator Teknologi Pangan/Pertanian
Melakukan riset di lembaga penelitian seperti BRIN, balai litbang pertanian, atau universitas.
5. Konsultan Agribisnis
Memberi saran teknis dan manajerial kepada petani atau koperasi dalam meningkatkan efisiensi pascapanen.
6. Wirausahawan Produk Olahan
Mengembangkan bisnis makanan ringan, produk herbal, makanan beku, atau minuman berbasis hasil panen lokal.
7. Pegawai Negeri di Instansi Pertanian dan Pangan
Seperti di Kementerian Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, atau Badan Pangan Nasional.
8. Tenaga Edukasi dan Akademisi
Mengajar dan membina petani atau pelaku usaha dalam hal teknologi pascapanen yang tepat guna.
Penutup
Program Studi Sarjana Teknologi Pascapanen adalah pilihan strategis bagi generasi muda yang ingin menjadi pelopor dalam mengurangi kehilangan hasil pertanian, meningkatkan nilai tambah produk pangan, serta menciptakan inovasi dalam dunia pertanian dan agribisnis. Dengan kurikulum yang aplikatif dan relevan dengan kebutuhan industri, jurusan ini menjadi kunci untuk mewujudkan sistem pangan yang efisien, berkelanjutan, dan bernilai ekonomi tinggi.