Serial TV Keluarga Cemara yang sangat populer pada era ’90-an kini kembali hadir dalam format film layar lebar yang disutradarai oleh Yandy Laurens. Film ini merupakan hasil kolaborasi antara Visinema Pictures, Ideosource Entertainment, dan Kaskus. Tayangan perdana film ini diadakan di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) sebelum resmi dirilis di bioskop pada 3 Januari 2019. Berikut adalah penjabaran lengkap mengenai film Keluarga Cemara.
![@unimma_id](https://unimmafm.com/wp-content/uploads/2022/04/unimma_id.jpg)
Sinopsis dan Plot: Memperbarui Cerita Lama dengan Sentuhan Modern
Film Keluarga Cemara mengisahkan Abah (Ringgo Agus Rahman) dan Emak (Nirina Zubir) yang harus menghadapi perubahan besar dalam hidup mereka. Setelah ditipu oleh kolega, mereka kehilangan segalanya, termasuk rumah dan harta benda, dan terpaksa pindah ke kampung halaman di Bogor untuk tinggal bersama Aki (kakek). Perubahan drastis ini memaksa mereka untuk memulai hidup baru dengan cara yang lebih sederhana.
Kehidupan baru mereka membuat Euis (Zara JKT48), yang sebelumnya hidup di kota besar, harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru dan sekolah baru. Abah juga harus mencari pekerjaan baru di tengah keterpurukan ekonomi keluarga. Konflik utama film ini berkisar pada adaptasi Euis dan Ara (Widuri Puteri) terhadap situasi baru mereka, serta dinamika hubungan dalam keluarga yang harus saling mendukung di tengah kesulitan.
Film ini mempertahankan elemen-elemen ikonik dari versi serial TV-nya, seperti becak dan opak, tetapi dengan latar waktu dan setting yang lebih modern. Hal ini membuat film ini terasa segar dan relevan dengan kehidupan sehari-hari penonton masa kini.
Drama Keluarga yang Mengharukan dan Menghibur
Film ini menyajikan drama keluarga yang penuh dengan emosi. Perpindahan dari kehidupan yang mapan ke kehidupan sederhana menciptakan berbagai konflik, terutama antara Euis dan Abah. Euis yang merasa kecewa dan marah terhadap perubahan hidup mereka, sering kali menyalahkan Abah atas keadaan tersebut. Konflik ini, bersama dengan berbagai tantangan lain yang dihadapi keluarga Cemara, menambah kedalaman cerita dan menghadirkan momen-momen haru yang bisa membuat penonton terenyuh.
Yandy Laurens, sebagai sutradara, berhasil menyeimbangkan unsur drama dengan humor. Meskipun film ini mengangkat tema yang cukup berat, ia menyertakan elemen humor yang dapat membuat penonton tersenyum di sela-sela momen emosional. Dialog-dialog yang penuh makna dan penggambaran karakter yang kuat membuat film ini tidak hanya menghibur tetapi juga menginspirasi.
Pesan Moral dan Nilai Keluarga
Keluarga Cemara mengandung pesan moral yang sangat kuat mengenai pentingnya keluarga. Film ini mengingatkan kita bahwa meskipun materi bisa hilang, keluarga adalah harta yang paling berharga. Pesan ini disampaikan dengan cara yang sederhana namun efektif, membuat film ini sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Film ini mengajak penonton untuk kembali menghargai nilai-nilai keluarga dan menyadari betapa pentingnya dukungan dan kasih sayang dari orang-orang terdekat kita. Dengan dialog-dialog yang ringan namun penuh makna, film ini menjadi pengingat tentang kekuatan dan keindahan sebuah keluarga.
Pemilihan Pemain yang Berkualitas
Salah satu kekuatan utama film ini adalah pemilihan pemeran yang sangat tepat. Ringgo Agus Rahman tampil sangat meyakinkan sebagai Abah, menampilkan sisi emosional dan bertanggung jawab dari karakter tersebut dengan sangat baik. Nirina Zubir sebagai Emak juga menunjukkan kualitas aktingnya yang sudah tidak diragukan lagi, terutama dalam chemistry-nya dengan Ringgo yang kuat dan alami.
Zara JKT48 sebagai Euis memberikan penampilan yang natural dan tulus, sedangkan Widuri Puteri Sasono, dalam debut filmnya sebagai Ara, menampilkan karakter yang ceria dan polos, memberikan warna tambahan pada film ini.
Film ini juga melibatkan sejumlah pemeran pendukung berbakat, seperti Asri Welas, Ariyo Wahab, Gading Marten, Abdurahman Arif, Maudy Koesnaedi, dan Arswendi Nasution. Selain itu, karakter-karakter baru yang diperkenalkan, seperti teman-teman baru Euis yang diperankan oleh Yasamin Jasem, Kafin Sulthan, dan Joshia Frederico, turut menambah dinamika dan humor dalam film ini.
Film Keluarga Cemara adalah sebuah karya yang berhasil menghidupkan kembali kisah yang telah lama dikenal dengan sentuhan modern yang relevan. Dengan pemilihan pemain yang solid, pesan moral yang kuat, dan keseimbangan antara drama dan humor, film ini tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pesan berharga tentang pentingnya keluarga. Film ini adalah pilihan yang sempurna untuk memulai tahun baru dengan penuh kehangatan dan refleksi tentang nilai-nilai keluarga.