Hubungi Kami

Rumah Belanda di Puncak Bukit Tahura Sultan Adam

@unimma_id

Berhasil menjauhkan diri dari internet selama hampir 5 jam. Huahhh asyik. Selama itu saya dan si kecil

menyenangkan diri dengan muter-muter Keliling kota. Lalu mencoba rute baru ke arah Sungai Ulin Kecamatan Cempaka, bablas sampai tahura Sultan Adam yang berada di Kabupaten Banjar.

Perjalanan tanpa persiapan, cuma mampir ke minimarket buat beli minum sama cemilan, sekadar menghibur diri  plus kalau nanti melihat tempat yang enak buat duduk, ya kita ngelurusin kaki dulu Saja.

Ndilalah tahu-tahu sudah di depan loket tahura Sultan Adam wkwkwkw.  Suasana terlihat agak ramai. Dua buah mobil berhenti di depan pintu pagar, sementara beberapa petugas terlihat mengarahkan kendaraan.

Keadaan di depan loket kelihatan beberapa orang seperti tengah berkumpul. Namun kok kayak sibuk dengan handphone. Tadinya di kecil mengajak putar balik. Tapi ya kok sayang. Udah gitu, petugasnya ramah banget dan minta kita parkir di dalam pagar.

Ya ampun, rasa gimana gitu. Ya wis, ntar di dalam putar balik aja deh. Akhirnya masuk juga ke dalam. Belum juga mesin motor mati, seorang petugas datang menghampiri, tentu lengkap bermasker. Dengan manis si petugas menyapa, “ibu sudah vaksin?” Hm, kenapa ya? Langsung nenggok ke kanan.

Tepat di teras loket, ada meja yang dikelilingi orang. Oalah, rupanya pemeriksaan pengunjung. Tidak bisa menunjukan sertivikat vaksin, monggo menemui mbak dan mas di balik meja Atau memutar balik kendaraan.

Pengunjung yang menjatuhkan pilihan untuk melakukan vaksinasi, bisa menuju meja vaksinasi. Dengan ramah mas dan mbak vaksinator akan melayani vaksinasi dengan cepat.

Buru-buru saya keluarkan hp dan menunjukkan sms soal pemberian vaksin ke dua. Saya memang belum instal pedulilindungi, kebanyakan aplikasi di hp Sehingga memori tak cukup.

Sudah kadung memperlihatkan keterangan soal vaksin, sayang banget kalau balik badan. Akhirnya beli tiket dong. Main saja ke tahura sultan adam.

Namanya pemula alias baru pertama menapaki jalan di tahura Sultan Adam, nggak berani kenceng. Jalannya naik turun khas kawasan pegunungan. Sayang juga kalau tidak meihat pemandangan. Tengoklah ke kanan ke kiri.

Tak berapa lama saya sudah sampai di sebuah pertigaan. Di papan petunjuk terdapat informasi sisi kiri menuju area binatang dan sisi kanan ke arah puncak.  Belok di pertigaan, lihat sebentar ke area hewan-hewan. Ada rusa, binturong, rusa, dan kelinci. Semua dalam kandang.

 Puter balik. Sekarang saatnya mendaki (pakai motor). Jalannya tidak terlalu lebar namun mulus. Di beberapa tikungan diberi pengaman agar pengguna tidak meleng. Rambu-rambu jalan pun terlihat jelas di setiap jalan yang menikung.

Tidak jauh dari pertigaan tadi ada mandin atau air terjun. Asyik juga menikmati jalan yang meliuk dan berhenti di mandin putri kembar. Jalan deh ke air terjun.

Air terjun yang tidak terlalu besar itu bisa dibilang sepi. Hanya ada dua keluarga yang asyik bermain di sana. Jalan untuk sampai ke air terjun sudah berupa tangga semen sehingga kita bisa dengan mudah mendekati air terjun.

Ternyata semakin dekat semakin jelas terlihat kalau air terjun ini terdiri dari tiga tingkat. Airnya jernih dan dingin. Sayang saya mendapati sebuah bungkus makanan ringan dibuang sembarangan.

Si kecil senang bisa merasakan air yang dingin. Tapi tidak mau main air. Tak bawa ganti euy. Cukuplah duduk-duduk di bebatuan andesit sambil bercakap-cakap.

Puas merendam kaki saatnya buat naik lagi ke atas. Jalanan semakin meliuk-liuk. Pengguna kendaraan roda empat harus hati-hati jika berpapasan karena haeus menepi.

Sejauh mata memandang hanya ada kehijauan. Kadang ada gazebo di tepi jalan. Dari situ bisa lihat pemandangan. Termasuk sisa longsoran di sebuah bukit.

https://www.kompasiana.com

 

 

 

 

Post Unimma

Leave a Reply

  • https://ssg.streamingmurah.com:8048
  • Copyright ©2025 by PT. Radio Unimma. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048
  • Copyright ©2025 by unimmafm. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048/stream
  • Copyright ©2025 by unimmafm All Rights Reserved