Buah carica, meskipun sering dikaitkan dengan pepaya, sebenarnya adalah jenis pepaya yang memiliki karakteristik unik dan tumbuh di dataran tinggi. Berbeda dengan pepaya biasa yang bisa tumbuh di berbagai daerah, carica (atau yang sering disebut sebagai pepaya pegunungan) hanya bisa ditemukan pada ketinggian lebih dari 1400 meter di atas permukaan laut (mdpl). Oleh karena itu, buah carica sering disebut juga sebagai mountain papaya. Di Indonesia, salah satu daerah yang dikenal dengan produksi carica adalah Dieng, sebuah kawasan dataran tinggi di Jawa Tengah.

Asal Usul Buah Carica
Buah carica berasal dari daerah tropis di Meksiko bagian selatan dan bagian utara Amerika Selatan. Namun, seiring waktu, buah ini berhasil beradaptasi dengan iklim pegunungan, terutama di kawasan yang memiliki suhu dingin dan curah hujan yang cukup tinggi. Dataran tinggi Dieng, yang memiliki suhu antara 15 hingga 20°C di siang hari dan bisa mencapai 10°C di malam hari, menyediakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan pohon carica. Tanah yang subur di Dieng juga turut berperan dalam mendukung pertumbuhan carica, yang menjadikannya salah satu buah khas daerah tersebut. Sehingga, tak heran jika carica menjadi salah satu komoditas unggulan yang melambangkan kekayaan alam Dieng.
Ciri-Ciri Buah Carica
Meskipun memiliki kemiripan dengan pepaya pada umumnya, carica memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya. Buah ini berukuran lebih kecil, biasanya memiliki panjang antara 6 hingga 10 cm dan lebar sekitar 3 hingga 4 cm. Namun, ketika sudah matang, ukuran buah carica bisa membesar hingga 15 cm panjangnya dan 8 cm lebar. Buah carica yang matang memiliki warna kekuningan hingga jingga dengan tekstur yang cukup keras. Daging buahnya mengandung banyak biji yang terbungkus dalam sarkotesta berwarna putih dan berair.
Rasa carica sendiri cenderung agak asam dengan aroma harum yang khas. Meskipun begitu, tekstur yang keras membuat buah ini lebih enak diolah terlebih dahulu dibandingkan dimakan mentah. Oleh karena itu, carica sering diolah menjadi berbagai produk olahan seperti manisan, sirup, smoothie, dan selai. Manisan carica sendiri menjadi salah satu produk khas yang sangat populer di Dieng dan menjadi oleh-oleh favorit bagi wisatawan.
Manisan Carica: Camilan Khas Dieng yang Menggugah Selera
Manisan carica adalah olahan yang paling terkenal dan ikonik dari buah carica. Proses pembuatannya memerlukan kesabaran dan kehati-hatian, terutama karena carica mengandung getah yang bisa melukai kulit jika tidak ditangani dengan benar. Untuk itu, saat mengolah carica, terutama dalam pembuatan manisan, para pengolahnya harus memakai sarung tangan untuk melindungi kulit dari getah yang bisa menimbulkan iritasi.
Setelah dikupas, carica dipotong kecil-kecil dan direndam dalam larutan gula, lalu dijemur hingga kering. Proses ini menghasilkan manisan carica yang memiliki rasa manis dan sedikit asam, dengan tekstur yang kenyal dan segar. Manisan carica ini sangat digemari karena rasanya yang unik dan memiliki daya tarik tersendiri, baik sebagai camilan maupun oleh-oleh khas Dieng.
Cara Mengolah Buah Carica dengan Hati-hati
Meskipun buah carica mengandung banyak manfaat dan rasa yang nikmat setelah diolah, ada hal yang perlu diperhatikan saat mengolahnya. Seperti disebutkan sebelumnya, getah carica bisa menyebabkan iritasi pada kulit. Oleh karena itu, proses pengupasan carica harus dilakukan dengan hati-hati, menggunakan sarung tangan untuk melindungi tangan dari getah yang bisa menempel pada kulit.
Setelah mengupas carica, Anda dapat mengolahnya menjadi berbagai hidangan lezat. Manisan carica yang manis dan segar adalah pilihan utama, namun Anda juga bisa mencoba membuat sirup carica yang segar, smoothie carica yang menyehatkan, atau bahkan selai carica untuk dioleskan pada roti. Dengan proses pengolahan yang tepat, carica bisa menjadi bahan baku yang sangat serbaguna dan lezat.
Manfaat Buah Carica untuk Kesehatan
Selain rasanya yang lezat, carica juga mengandung banyak manfaat bagi kesehatan. Buah carica kaya akan vitamin C, serat, dan antioksidan yang baik untuk sistem kekebalan tubuh. Vitamin C pada carica berfungsi sebagai penangkal radikal bebas, memperbaiki sel-sel tubuh, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara serat dalam carica membantu melancarkan pencernaan, serta mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti sembelit.
Selain itu, carica juga mengandung enzim papain, yang memiliki kemampuan untuk membantu proses pencernaan protein, sehingga sering digunakan dalam pengobatan alami untuk meningkatkan sistem pencernaan.
Carica, meskipun masih satu keluarga dengan pepaya, memiliki karakteristik yang sangat unik dan berbeda, terutama dalam hal habitat dan cara pengolahannya. Dengan asal usulnya yang berasal dari dataran tinggi Meksiko dan Amerika Selatan, carica kini menjadi salah satu buah khas yang dapat ditemukan di daerah Dieng, Jawa Tengah. Keistimewaan carica terletak pada rasanya yang khas, teksturnya yang keras, dan manfaat kesehatannya yang melimpah. Manisan carica menjadi salah satu olahan favorit yang tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi Dieng, serta sebagai oleh-oleh yang tak terlupakan bagi wisatawan. Jadi, jika Anda berkesempatan mengunjungi Dieng, pastikan untuk mencoba dan membawa pulang manisan carica yang lezat dan penuh manfaat ini!