Hubungi Kami

Sejarah dan Keunikan Bakso Miesop Methodist Medan, Kuliner Legendaris yang Terus Bertahan Sejak 1970-an

Bakso dan Mie Sop Methodist adalah kuliner legendaris yang telah menjadi bagian dari budaya makan di Medan, Sumatera Utara. Tidak hanya sebagai pilihan kuliner favorit, kedai bakso ini juga dikenal karena memiliki sejarah panjang yang menarik serta ciri khas yang membuatnya terus bertahan hingga kini. Meskipun telah mengalami banyak perubahan selama lebih dari lima dekade, Bakso Miesop Methodist tetap setia menjaga cita rasa dan kualitas yang telah dikenal oleh banyak pelanggan.

@unimma_id

1. Asal Usul Bakso Miesop Methodist

Bakso Miesop Methodist pertama kali dirintis pada tahun 1970-an oleh orang tua Hafiz, penerus usaha yang kini dikelola secara turun-temurun. Orang tua Hafiz, yang berasal dari Jawa, merantau ke Medan untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Mereka memulai usaha bakso secara sederhana dengan berjualan menggunakan gerobak dorong di daerah Karang Sari, Polonia, Medan. Lokasi pertama mereka di Karang Sari cukup strategis pada waktu itu, namun tidak bertahan lama. Mereka harus menghadapi kenyataan bahwa gerobak yang digunakan untuk berjualan harus digusur akibat kebijakan yang melarang pedagang kaki lima di wilayah tersebut.

Setelah pemindahan lokasi, orang tua Hafiz memutuskan untuk berjualan di depan Hotel Danau Toba. Namun, meskipun berada di tempat yang lebih strategis, mereka kembali menghadapi masalah serupa yang memaksa mereka pindah lagi. Pada akhirnya, mereka memilih lokasi di depan Kampus Methodist di Jalan Hang Tuah, Medan, yang ternyata menjadi titik balik kesuksesan usaha bakso ini.

Di lokasi baru ini, usaha mereka mulai dikenal banyak orang, terutama oleh mahasiswa dan masyarakat sekitar. Karena berjualan di depan kampus Methodist, kedai ini kemudian dijuluki “Bakso Miesop Methodist”, yang hingga kini menjadi nama yang terkenal di kalangan warga Medan. Keberhasilan ini membuat kedai Bakso Miesop Methodist bertahan selama lebih dari 20 tahun di tempat tersebut sebelum akhirnya pindah ke lokasi sekarang. Kini, usaha ini telah diteruskan oleh generasi kedua, yaitu Hafiz, yang menjaga warisan usaha kuliner keluarga ini.

2. Keunikan dan Ciri Khas Bakso Miesop Methodist

Salah satu alasan mengapa Bakso Miesop Methodist terus diminati hingga kini adalah cita rasa yang khas dan resep yang tidak pernah berubah sejak pertama kali dibuat. Potongan daging sapi dan jeroan yang melimpah menjadi salah satu ciri khas dari kedai ini. Tidak hanya daging sapi yang digunakan untuk bakso, tetapi juga tetelan dan jeroan sapi, memberikan rasa yang lebih kaya dan berbeda dari bakso pada umumnya.

Satu hal yang membedakan Bakso Miesop Methodist dari kedai bakso lainnya adalah kuah kaldunya yang medok. Kuah yang gurih dan kaya rasa ini, menurut Hafiz, adalah hasil dari pemasakan yang lama dan menggunakan bahan-bahan berkualitas. Kuah kaldunya tidak hanya menjadi pelengkap, tetapi juga menjadi daya tarik utama yang membuat pelanggan datang kembali.

Selain itu, Bakso Miesop Methodist juga dikenal dengan porsi yang melimpah. Potongan daging dan jeroan sering kali menutupi seluruh bagian mie dalam mangkuk, memberikan pengalaman makan yang memuaskan. Kombinasi antara bakso daging sapi, mie, dan kuah yang kental menjadikan hidangan ini sangat populer di kalangan masyarakat Medan, baik sebagai santapan siang, makan malam, maupun camilan sore hari.

3. Konsep dan Dedikasi pada Kualitas

Hafiz, sebagai penerus usaha ini, terus menjaga tradisi dan kualitas yang telah dibangun oleh orang tuanya. Salah satu filosofi yang diterapkan oleh almarhum ayahnya adalah konsistensi dalam menggunakan bahan baku terbaik. Menurut Hafiz, orang tuanya selalu menekankan bahwa meskipun harga daging sapi dapat naik, mereka tidak akan mengurangi kualitas daging yang digunakan dalam bakso.

Dalam sehari, kedai Bakso Miesop Methodist mampu menghabiskan sekitar 20 kilogram daging sapi, belum termasuk tetelan dan jeroan. Hal ini menunjukkan betapa larisnya kedai ini di kalangan pelanggan setia. Mereka datang bukan hanya untuk mencicipi rasa yang enak, tetapi juga untuk menikmati pengalaman makan yang menyenangkan dan memuaskan.

Bakso Miesop Methodist tetap menjaga resep tradisionalnya tanpa adanya perubahan yang signifikan. Meskipun begitu, mereka tetap mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, seperti meningkatkan kenyamanan tempat makan dan memperbarui sistem pelayanan agar semakin efisien.

4. Perubahan Harga yang Tetap Menjaga Kualitas

Meskipun harga bahan baku terus mengalami kenaikan, Bakso Miesop Methodist tetap menjaga kualitasnya. Seiring berjalannya waktu, kedai ini telah mengalami enam kali perubahan harga sejak pertama kali membuka usaha di depan kampus Methodist. Harga yang dulu hanya sekitar Rp 10.000, kini sudah mencapai Rp 35.000 untuk seporsi Bakso Miesop. Namun, pelanggan tetap setia karena mereka merasa bahwa harga tersebut sebanding dengan kualitas dan porsi yang diberikan.

Harga yang naik ini tidak membuat pelanggan merasa kecewa, karena mereka tahu bahwa harga yang dibayarkan sebanding dengan kepuasan yang didapat. Terlebih lagi, pelayanan yang ramah dan atmosfer yang nyaman menjadikan pengalaman makan di Bakso Miesop Methodist semakin berkesan.

5. Lokasi dan Jam Operasional

Bakso Miesop Methodist kini berlokasi di tengah kota Medan, namun tetap mempertahankan suasana yang teduh dan nyaman. Lokasinya yang strategis, namun cukup tenang, membuat kedai ini menjadi tempat yang ideal untuk bersantap sambil menikmati suasana kota. Kedai ini buka setiap hari mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, sehingga dapat menjadi pilihan makan siang atau makan sore yang nikmat.

Keberadaan Bakso Miesop Methodist yang telah bertahan lebih dari lima dekade membuatnya menjadi bagian dari sejarah kuliner Medan yang tidak terlupakan. Kedai ini tidak hanya menyajikan makanan lezat, tetapi juga melestarikan warisan budaya kuliner yang telah ada sejak 1970-an.

6. Kuliner Legendaris yang Tak Pernah Pudar

Bakso Miesop Methodist adalah contoh kuliner legendaris yang berhasil mempertahankan kualitas dan cita rasa otentiknya meskipun telah melalui berbagai perubahan dan tantangan selama lebih dari lima dekade. Keberhasilan ini tidak terlepas dari dedikasi dan konsistensi dalam menjaga kualitas bahan baku serta resep yang telah diwariskan turun-temurun. Dengan kuah yang medok, potongan daging dan jeroan yang melimpah, serta porsi yang mengenyangkan, Bakso Miesop Methodist terus menjadi favorit bagi masyarakat Medan dan wisatawan yang ingin mencicipi kuliner khas kota ini.

Kedai ini bukan hanya tentang bakso dan mie sop, tetapi juga tentang warisan, tradisi, dan semangat untuk terus berkembang tanpa mengubah esensi dari resep yang telah membuatnya terkenal sejak 1970-an. Bakso Miesop Methodist adalah bukti bahwa dengan dedikasi dan kualitas, sebuah usaha kuliner bisa bertahan lama dan tetap relevan di tengah perkembangan zaman.

unimma

Leave a Reply

  • https://ssg.streamingmurah.com:8048
  • Copyright ©2025 by PT. Radio Unimma. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048
  • Copyright ©2025 by unimmafm. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048/stream
  • Copyright ©2025 by unimmafm All Rights Reserved