Soto adalah salah satu kuliner yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya makan di Indonesia. Dengan beragam variasi yang tersebar di seluruh penjuru nusantara, soto menjadi hidangan yang memiliki banyak penggemar, tak terkecuali di media sosial. Baru-baru ini, soto ramai diperbincangkan di Twitter setelah salah satu warganet mengungkapkan perbedaan antara soto yang berasal dari Jawa dan Sumatera. Topik tersebut pun mengundang banyak reaksi dan perdebatan mengenai jenis dan varian soto dari berbagai daerah di Indonesia.

Namun, meski terdapat banyak perbedaan dalam hal bahan, bumbu, dan cara penyajian, soto tetap menjadi kuliner yang menyatukan berbagai elemen budaya dan citarasa. Lantas, seperti apa perbedaan soto dari Jawa, Sumatera, dan daerah-daerah lainnya di Indonesia? Berikut adalah penjelasan tentang berbagai varian soto yang patut untuk dicicipi.
Mengenal Soto: Kuliner Khas Indonesia dengan Puluhan Varian
Soto adalah hidangan berkuah yang biasanya disajikan dengan nasi, daging (ayam, sapi, kambing, atau jeroan), dan pelengkap lainnya seperti tauge, telur rebus, daun bawang, serta kerupuk. Tak hanya satu atau dua, Indonesia memiliki banyak sekali variasi soto yang masing-masing memiliki cita rasa khas sesuai dengan daerah asalnya.
Menurut penelitian Prof. Murdijati Gardjito dalam seminar tentang soto yang diadakan oleh Bekraf Creative Labs pada 2017, terdapat lebih dari 75 varian soto yang tersebar di Indonesia. Sebanyak 61 jenis soto atau 81,33 persen berada di Pulau Jawa dan Madura, sementara sisanya tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat. Setiap daerah memiliki ciri khas bahan, kuah, dan bumbu yang membedakan satu soto dengan yang lainnya.
Varian Soto Khas dari Jawa, Sumatera, dan Berbagai Daerah di Indonesia
Berikut adalah beberapa varian soto yang terkenal di Indonesia, masing-masing dengan keunikannya sendiri:
1. Soto Lamongan (Jawa Timur)
Soto Lamongan memiliki kuah bening dengan cita rasa yang segar. Salah satu ciri khasnya adalah adanya taburan bubuk koya, yang terbuat dari kerupuk udang goreng dan bawang putih goreng yang dihaluskan. Bubuk koya ini tidak hanya memberikan rasa gurih, tetapi juga membantu mengentalnya kuah. Soto Lamongan biasanya menggunakan daging ayam kampung yang memiliki tekstur lebih padat, sehingga tidak mudah hancur saat dipotong. Soto ini juga dilengkapi dengan perasan jeruk nipis, daun bawang, dan sambal yang menyempurnakan rasanya.
2. Soto Sokaraja (Jawa Tengah)
Berbeda dengan soto Lamongan, Soto Sokaraja memiliki kuah yang lebih kental dan gurih. Soto ini terkenal dengan tambahan sambal kacang yang memberikan rasa pedas manis yang khas. Di samping itu, soto Sokaraja juga dilengkapi dengan remahan kerupuk kanji yang renyah. Isian dari soto ini bisa berupa daging ayam, sapi, atau ati ampela, serta sayuran seperti tauge dan seledri. Soto Sokaraja sering kali disajikan dengan tambahan lontong, membuatnya lebih mengenyangkan.
3. Soto Betawi (Jakarta)
Soto Betawi terkenal dengan kuah yang kaya rasa, yang bisa berupa kuah bening atau kuah santan yang kental. Ciri khas dari soto Betawi adalah penggunaan susu, yang memberikan rasa creamy pada kuahnya, serta minyak samin yang memberikan aroma khas Timur Tengah. Soto ini juga menggunakan bahan-bahan seperti daging sapi, jeroan, tomat, daun bawang, kerupuk, emping, dan acar timun. Kombinasi bahan-bahan ini menjadikan soto Betawi sangat nikmat dan kaya rasa.
4. Soto Padang (Sumatera Barat)
Soto Padang terkenal dengan kuah yang berwarna kuning keemasan dan rasa yang pedas. Berbeda dari soto lainnya, soto Padang menggunakan daging sapi yang digoreng hingga garing, memberikan tekstur yang berbeda dibandingkan dengan daging rebus pada soto pada umumnya. Soto Padang biasanya disajikan dengan pelengkap seperti kerupuk merah, perkedel kentang, dan sambal merah goreng. Keunikan lainnya adalah penggunaan daun jeruk purut yang menambah aroma harum pada kuah soto.
5. Soto Banjar (Kalimantan Selatan)
Soto Banjar memiliki kuah yang agak keruh karena menggunakan susu kental manis atau telur, memberikan rasa yang lebih kaya dan lembut. Keunikan lainnya adalah adanya tambahan wortel, yang jarang ditemukan pada soto-soto daerah lain. Kuah soto Banjar yang harum dan segar dipadukan dengan potongan ayam, daging sapi, atau telur rebus. Soto ini juga biasanya dilengkapi dengan ketupat dan sambal.
Bumbu dan Pelengkap yang Membuat Soto Lebih Istimewa
Soto bukan hanya soal kuah dan daging, tetapi juga bumbu dan pelengkap yang digunakan untuk meningkatkan cita rasanya. Berdasarkan penelitian Prof. Murdijati, terdapat enam bumbu utama yang digunakan untuk memasak soto di Indonesia, yaitu bawang putih, bawang merah, merica, jahe, kunyit, dan serai. Setiap daerah memiliki komposisi bumbu yang berbeda-beda, yang membuat setiap varian soto terasa unik.
Pelengkap seperti bawang goreng, daun bawang, seledri, jeruk nipis, dan sambal juga menjadi elemen penting yang memberikan rasa segar dan pedas pada setiap hidangan soto. Bumbu dan pelengkap ini tidak hanya menambah rasa, tetapi juga memberikan tekstur yang lebih kaya, membuat soto semakin menggoda selera.
Soto, Representasi Cita Rasa Indonesia
Soto merupakan kuliner yang sangat beragam dan kaya akan citarasa. Dari Sabang hingga Merauke, setiap daerah memiliki varian soto dengan keunikannya masing-masing. Baik itu soto Lamongan yang ringan dan segar, soto Betawi yang kaya santan, soto Padang yang pedas, atau soto Banjar yang lembut, semua soto ini mencerminkan kekayaan budaya kuliner Indonesia. Soto tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga merupakan representasi dari sejarah, tradisi, dan kekayaan alam yang dimiliki oleh setiap daerah. Tak heran jika soto menjadi salah satu kuliner yang paling digemari dan mewakili cita rasa Indonesia di dunia.
Dengan berbagai macam varian yang ada, soto bukan hanya sekadar hidangan, tetapi juga menjadi simbol dari keanekaragaman kuliner Indonesia yang tak terbatas.