(87,6Unimmafm) Magelang – Sesuai keputusan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah terkait pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 tetap digelar di Solo, Jawa Tengah, selama tiga hari berturut, tanggal 18-20 November 2022.
Media Afiliasi Muhammadiyah yang merupakan salah satu support sistem bidang publikasi Muktamar, menggelar Doorstop Afiliasi Gebyar Syiar Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah secara Zoom Meeting, Rabu (3/8/2022).
Narsum Sekretaris Panitia Pusat Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah Dr Muhammad Nurul Yamin MSi dimoderatori presenter TVMU Budi Santoso, menyampaikan
Agenda besar utk mensyiarkan acara tersebut.
Agenda pertama adalah Seminar Pra Muktamar atau Muktamar Talk sudah berlangsung sejak 2019, tayang setiap Jumat pukul 14.00 wib di TVMU, dan puncaknya akan dilaksanakan jelang muktamar secara off line luring dengan melibatkan massa yang lebih besar
Momentum kegiatan syiar pendukung Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah diserahkan kepada kreativitas wilayah, daerah, cabang dan ranting, disampaikan Muhammad Yamin.
“Jadi boleh untuk mengeksplor kreativitas, inovasi dan ragam kegiatan, baik yang bersifat keagamaan, sosial, olahraga, iptek dan lainnya. Inti utamanya adalah menggembirakan dalam rangka menyambut muktamar,” lanjutnya.
Event kedua yaitu expo dan bazar. Expo ber tema Muhammadiyah Innovation and Technology (MIT) Expo. Adalah Pameran produk -produk inovasi dan teknologi Muhammadiyah.
Kemudian Bazar UMKM dengan ratusan stand yang beragam, kuliner craft dan lainnya, Tabliq Akbar bersama ustad Hadi hidayat dan bakti kesehatan bersama ratusan rumah sakit dan faskes kesehatan Muhammadiyah, kemudian Lomba Kreativitas dan Seni serta gowes virtual yang diikuti masyarakat termasuk simpatisan mancanegara dari manca negara.
Seperti diketahui, Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Solo tertunda selama dua tahun akibat pandemi Covid-19 pada 2020. Melalui Tanwir ke-2 Muhammadiyah – ‘Aisyiyah 2021 ditetapkan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah digelar pada 18-20 November 2022.
Pada kesempatan yang berbeda , Tentang teknis pemilihan pemimpin di Muhammadiyah, Dahlan Rais menerangkan Muhammadiyah berbeda dari yang lain. “Tata cara pemilihan di Muhammadiyah itu memang unik ya. Menjadi pimpinan Muhammadiyah itu tidak mencalonkan diri, tapi dicalonkan.
Ditambahkannya, Muhammadiyah menggunakan sistem pemilihan formatur dan menghindari pemilihan langsung untuk ketua umum karena kalau calon mengerucut hanya dua orang berakibat buruk.