1 Alun-alun Kota Magelang

Selain cocok untuk ngabuburit, Alun-alun Kota Magelang juga punya pusat kuliner yang lumayan lengkap. Ada es-esan hingga goreng-gorengan, yang berkuah maupun dibakar, macam-macam ada pokoknya. Harga takjil di sini tak mungkin menguras kantong, sepuluh ribuan sudah bikin perut kenyang.Dijaga oleh sosok Pangeran Diponegoro dan menara air yang berumur seabad lebih, ada pohon-pohon yang siap menjadi peneduh harimu setelah seharian berpuasa. Ada pula rumput empuk sebagai permadani guna menghamparkan lelah.
2 Rindam (Resimen Induk Kodam)
Rindam atau ngerin—begitu orang Magelang menyebutnya—adalah kompleks pelatihan dan perumahan milik TNI. Di sekitaran lapangan latihannya, ada jalan kecil yang selalu ramai saat weekend dan disulap sebagai kawasan car free day. Bahkan, Rindam menjadi tempat nongkrong dan berkorespondensi bagi para remaja tanggung yang tengah mencari peruntungan asmara. Saat pagi dan sore di hari biasa ia adalah tempat untuk berolahraga, namun ia akan bermetamorfosis begitu bulan Ramadan tiba. Sekitaran lapangan itu akan menjadi pusat kuliner dadakan.Soal harga jangan khawatir. Goreng-gorengan seribuan ada, minuman lima ribuan yang manisnya menampar ginjal pun banyak, pokoknya sepanjang jalan isinya orang jualan. Tak ada sejengkal pun trotoar yang kosong. Mau berbuka dengan makanan yang ringan hingga berat, tinggal pilih sesuai selera.
3.Sekitar UNTIDAR
Bawa uang lima ribu sudah dapat ramesan dengan nasi segede kepala kuda bengkak. Tambah seribu atau dua ribu, sudah dapat es teh dan gorengan. Geprekan yang enam ribu pun banyak. Mi ayam tujuh ribu sudah melimpah porsinya. Pokoknya tempat ini sangat cocok difungsikan sebagai tempat mencari menu buka dan sahur murah.
4.Bukit Tidar
Berlokasi di kompleks akademi militer, Bukit Tidar menjadi tempat wisata di Magelang berikutnya yang harus kamu kunjungi. Keindahan alam di Bukit Tidar memang menarik karena kamu bisa melihat deretan hutan pinus serta tanaman buah yang telah ada sejak tahun 1960. Jika kamu berjalan sendiri ke atas bukit, di sana kamu akan menemukan sebuah makam dari Syaikh Subakir. Ada legenda yang menceritakan kalau Syaikh Subakit datang ke Gunung Tidar bersama dengan Syaikh Jangkung untuk menyebarkan agama islam.
Bukit Tidar juga sering digunakan sebagai tempat latihan militer. Jadi, kamu tidak perlu kaget kalau saat mengunjungi tempat wisata di Magelang ini, kamu akan menemukan banyak anggota militer sedang latihan. Kamu bisa menggunakan akses dari belakang terminal angkutan kota Magelang untuk mencapai ke tempat ini. Ada jalan setapak berupa anak tangga yang menjadi jalur trekking menuju puncak bukit.
5. Pecinan
Pecinan Magelang Kawasan Chinatown berikutnya adalah Pecinan Magelang, Jawa Tengah. Kawasan ini berada sekitar 10 kilometer dari Candi Borobudur.
Mengutip situs Humas Kota Magelang, kawasan Pecinan menjadi area utama hunian warga keturunan China, sekaligus pusat perekonomian. Dahulu, pemerintah Kolonial Belanda menerapkan tata kota sesuai kawasan hunian berbasis ras. Mereka membagi penduduk menjadi tiga ras, yakni golongan warga Eropa, Asia Timur (Arab dan Tionghoa), dan pribumi. Warga Eropa saat itu bermukim di bagian barat kota yang memang memiliki kontur sesuai dengan kondisi Eropa, agak berada di ketinggian. Sedangkan warga Tionghoa ditempatkan di selatan alun-alun, dan warga Arab berada di sisi barat alun-alun.