The Plucky Squire, karya Devolver Digital, adalah permainan yang cocok untuk segala usia dan menawarkan pengalaman bermain yang memikat.
Sejak trailer pertamanya dirilis pada tahun 2022, saya sudah tertarik dengan konsep permainan ini, yang menggabungkan elemen aksi-platformer 2D dan 3D dalam sebuah buku cerita anak. Setelah menyelesaikan permainan ini, saya senang mengungkapkan bahwa The Plucky Squire berhasil memenuhi—bahkan melampaui—harapan saya.
Permainan ini mengikuti petualangan Jot, seorang anak yang menjadi pahlawan dalam serangkaian buku anak-anak. Bersama teman-temannya, Violet dan Thrash, Jot menjelajahi tanah Mojo untuk menggagalkan rencana penyihir jahat, Humgrump. Namun, cerita berubah ketika Humgrump menyadari bahwa ia hanya karakter dalam cerita dan menggunakan sihirnya untuk mengubah hasil cerita. Akibatnya, Jot terlempar keluar dari halaman bukunya dan memulai misi untuk mengembalikan segalanya ke semula.
Cerita dalam The Plucky Squire sangat menggemaskan, dengan penulisan yang penuh pesona dan mudah dipahami oleh anak-anak, tetapi tetap cukup cerdas untuk menarik minat orang dewasa. Salah satu tahap yang terinspirasi oleh musik heavy metal menarik perhatian saya, meskipun mungkin referensinya tidak dimengerti oleh pemain yang lebih muda. Banyak permainan kesulitan menjangkau audiens “segala usia”, tetapi The Plucky Squire berhasil menciptakan pengalaman yang bisa dinikmati oleh semua orang.
Namun, bintang utama permainan ini adalah arahan seni. Elemen ini yang pertama kali menarik perhatian saya dua tahun lalu, dan terbukti sama menawannya saat dimainkan. Sekuens buku cerita dalam The Plucky Squire menampilkan warna-warna cerah dan animasi yang menarik. Meskipun tampilan di luar halaman juga bagus, ia terasa kurang dibandingkan dengan keindahan dalam halaman, sehingga saya lebih ingin kembali ke area tersebut.
Kelebihan The Plucky Squire tidak hanya terletak pada tampilan visual, tetapi juga dalam variasi gameplay-nya. Permainan ini terus menjaga ketegangan dengan tidak terikat pada satu genre. Seksi permainan yang mengikuti gaya klasik seperti Zelda diselingi dengan elemen dari Super Mario Bros., Punch-Out!!, Resogun, dan bahkan permainan bubble shooter yang populer di akhir 90-an. Keanekaragaman gaya bermain ini membuat pengalaman bermain tetap segar dan menarik.
Sebagian besar waktu di The Plucky Squire dihabiskan dengan melompat masuk dan keluar dari buku cerita Jot. Salah satu keuntungan dari gaya bermain ini adalah teka-teki yang mengharuskan Anda berpindah antara dua dunia untuk mengatasi rintangan tertentu. Seiring Jot membuka lebih banyak kemampuan untuk berinteraksi dengan buku cerita, teka-teki menjadi lebih kompleks dan menyenangkan untuk diselesaikan.
Sayangnya, beberapa masalah kecil muncul terkait teka-teki ini, seperti ketika sebuah blok di tengah teka-teki terjebak dalam lingkungan dan menghambat kemajuan. Namun, masalah ini tidak cukup signifikan untuk menghalangi saya menyelesaikan permainan, karena memuat ulang save terbaru seringkali menyelesaikan masalah tersebut.
Dalam setahun terakhir, saya mencari lebih banyak permainan seperti The Plucky Squire. Di tengah pasar yang terasa jenuh dengan permainan live-service dan free-to-play, The Plucky Squire adalah napas segar yang mengingatkan saya akan betapa inventif dan uniknya video game. Ini bukan hanya permainan yang saya nikmati, tetapi juga yang akan saya perkenalkan kepada anak-anak saya. Jika Anda juga mencari permainan dengan karakteristik ini, saya sangat merekomendasikannya.