(876UnimmaFm) Magelang – Pentingnya Skrining Thalasemia Sebelum Menikah

Banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum menikah dan memiliki anak, sebagai calon pasangan baiknya kita melakukan skrining kesehatan secara menyeluruh, salah satunya deteksi Thalasemia dari kedua belah pihak.
Thalasemia sendiri merupakan penyakit kelainan darah genetik pada hemoglobin (Hb) dimana produksi Hb kurang atau bahkan tidak diproduksi sama sekali, akibatnya penderita bisa mengalami komplikasi seperti gangguan tumbuh kembang, perut membesar hingga wajah yang tidak proposional.
Dr. dr. Tubagus Djumhana Atmakusuma,Sp.PD, KHOM selaku Ketua Umum Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia (PHTDI) mengatakan, ada 3 Jenis Thalasemia yaitu Thalasemia Minor (ringan), Thalasemia Intermedia (sedang) dan Thalasemia Mayor (berat). Para penderita Thalasemia Mayor dan Intermedia sendiri diharuskan melakukan tranfusi darah seumur hidup untuk mencukupi kebutuhan sel darah merahnya.
“Screening Thalasemia bisa dilakukan pada keluarga ring pertama, ibu hamil dan bayi baru lahir serta pasangan yang akan menikah. Edukasi juga dilakukan kepada masyarakat umum untuk memahami Thalasemia.” ujarnya dalam Talkshow yang disiarkan Radio Kesehatan via Unimma FM pada Jum’at (07/05)
Sebagai gambaran jika ada pasangan Thalasemia Minor pembawa sifat, angka probabilitas melahirkan anak dengan Thalasemia Mayor adalah sebesar 25% dan bisa terus terjadi pada kelahiran berikutnya. Perlu diingat bahwa penyakit ini tidak bisa diobati namun bisa dicegah dengan menghentikan kelahiran bayi pembawa sifat.
Adapun dr Cut Putri Arianie, M.H.Kes selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI menjelaskan saat ini ada 10.647 penderita Thalasemia di Indonesia, Kementerian Kesehatan sendiri sudah merancang program pencegahan penanggulangan 3 Pilar Thalasemia, Pilar pertama promosi kesehatan, Pilar kedua skrining Thalasemia, Pilar ketiga adalah pengobatan.
“Skrining bisa dilakukan secara mandiri di laboratorium atau ke puskesmas dan konsultasikan pada dokter untuk memastikan lebih lanjut.” tambahnya
Jika memutuskan untuk menikah dengan sesama pembawa sifat, rencanakanlah kehamilan sebaik mungkin karena tetap melahirkan keturunan dengan Thalasemia maka harus siap juga secara mental untuk menghadapi masa depan penderita seumur hidup. Jangan wariskan Thalasemia pada anak, cegah pernikahan pembawa sifat. (an)