Hubungi Kami

Walau Tanpa Promosi Film Terbaru Studio Ghibli ‘The Boy and the Heron’ Meraih Pendapatan Tertinggi

“The Boy and the Heron” (Kimitachi wa Do Ikiru ka): Mengungkap Keajaiban dan Kematian

@unimma_id

Film “The Boy and the Heron” (judul Jepang: “Kimitachi wa Do Ikiru ka”) telah mencuri perhatian banyak orang dengan prestasi finansialnya yang mengesankan dan kehadirannya yang dinantikan sebagai karya terakhir dari sutradara legendaris Hayao Miyazaki. Dirilis pada 14 Juli 2023, film ini telah meraih keuntungan sebesar 465 juta yen (sekitar Rp 50 miliar) pada penayangan perdananya, menunjukkan antusiasme tinggi dari penonton di seluruh dunia.

Kehadiran Hayao Miyazaki dan Promosi Minimalis

Film ini menjadi penutup dari perjalanan panjang Miyazaki di Studio Ghibli, yang dikenal luas melalui karya-karya klasik seperti Castle in the Sky, Princess Mononoke, dan Spirited Away. Meskipun sebelumnya Miyazaki mengumumkan pensiun pada tahun 2013 setelah film The Wind Rises, ia kembali dengan proyek ini pada 2016, memberikan sinyal bahwa The Boy and the Heron adalah karya penutup yang sangat dinantikan.

Uniknya, film ini memanfaatkan pendekatan promosi yang sangat minim, tanpa iklan televisi atau materi promosi besar lainnya. Poster film ini, yang berhasil menarik perhatian Miyazaki sendiri, menjadi salah satu elemen utama dalam menarik perhatian publik. Keputusan untuk tidak menggunakan materi promosi besar justru menambah rasa penasaran dan daya tarik film ini, membuatnya semakin menarik untuk ditonton.

Sinopsis dan Tema Film

“The Boy and the Heron” adalah adaptasi dari novel klasik Jepang How Do You Live? yang ditulis oleh Yoshino Genzaburo dan diterbitkan pada tahun 1937. Film ini mengambil latar belakang Perang Dunia II dan menampilkan elemen fantasi historis yang mendalam.

Plot Utama

Film ini menceritakan kisah Mahito Maki, seorang remaja berusia 12 tahun yang hidupnya mengalami perubahan drastis setelah kematian ibunya akibat perang. Setelah kehilangan ibunya, Mahito pindah ke rumah ibu tirinya yang sedang hamil. Ia merasa terasing di lingkungan barunya, menghadapi konflik dengan teman-teman di sekolah, serta mengalami ketegangan di rumah baru.

Dalam situasi yang penuh kesulitan ini, satu-satunya penghibur dan sumber semangat bagi Mahito adalah sebuah novel peninggalan ibunya berjudul How Do You Live?. Namun, kehidupannya berubah secara mengejutkan ketika ia bertemu dengan seekor burung bangau abu-abu yang bisa berbicara. Burung tersebut menggoda Mahito dengan klaim bahwa ibunya masih hidup di dunia sihir.

Penasaran dan terdorong oleh harapan untuk bertemu kembali dengan ibunya, Mahito mengikuti burung bangau ke sebuah hutan misterius dan menemukan sebuah menara yang aneh. Di dalam menara, ia menjumpai dunia penuh sihir yang dipimpin oleh seorang penyihir yang sangat kuat. Dalam perjalanan ini, Mahito harus menghadapi tantangan dan mengatasi keegoisan dirinya untuk menemukan arti sebenarnya dari kehidupan dan hubungan keluarga.

Tema dan Pesan

Film ini mengangkat tema pendewasaan dan pencarian makna hidup. Pesannya berfokus pada bagaimana seorang anak muda, dalam hal ini Mahito, harus belajar untuk mengatasi keegoisan dan menemukan cara untuk memberikan makna pada hidupnya sendiri dan orang lain. Film ini juga menyentuh tema tentang keluarga, kehilangan, dan pencarian identitas dalam konteks yang penuh dengan fantasi dan keajaiban.

Pemain dan Pengisi Suara

– Soma Santoki sebagai Mahito Maki: Protagonis utama, seorang remaja yang berjuang untuk mengatasi kehilangan dan menemukan ibunya di dunia sihir.
– Masaki Suda sebagai The Grey Heron: Karakter misterius yang menggoda Mahito dan mengarahkan perjalanan fantastisnya.
– Aimyon sebagai Himi: Penyanyi J-Pop yang terlibat dalam film ini sebagai pengisi suara karakter penting.

 

“The Boy and the Heron” bukan hanya merupakan karya terakhir dari Miyazaki di Studio Ghibli, tetapi juga sebuah penutup yang penuh makna dan keajaiban. Dengan penggabungan elemen fantasi yang kaya, tema mendalam, dan kisah emosional, film ini menawarkan pengalaman sinematik yang tak terlupakan, menegaskan kembali kekuatan storytelling Miyazaki dan warisan Studio Ghibli.

Unimma Updates

Leave a Reply

  • https://ssg.streamingmurah.com:8048
  • Copyright ©2025 by PT. Radio Unimma. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048
  • Copyright ©2025 by unimmafm. All Rights Reserved
  • http://45.64.97.82:8048/stream
  • Copyright ©2025 by unimmafm All Rights Reserved