Xenoblade Chronicles: Definitive Edition adalah cara terbaik untuk menikmati salah satu judul role-playing game (RPG) paling berpengaruh dari dekade terakhir. Dibawa ke Nintendo Switch dengan peningkatan visual yang signifikan, game ini terlihat lebih baik dari sebelumnya. Namun, di balik polesan grafis dan perbaikan lainnya, inti permainan tetap sama seperti versi aslinya yang dirilis pada 2010. Hal ini menjadi kekuatan sekaligus kelemahan, tergantung dari perspektif pemain.

Menghidupkan Kembali Era Lama Desain Game
Bermain Xenoblade Chronicles: Definitive Edition di tahun 2020 seperti membuka kapsul waktu yang membawa kita kembali ke era desain game sepuluh tahun lalu. Saat itu, banyak pengembang mencoba mengadaptasi elemen dari massively multiplayer online role-playing games (MMORPG) ke dalam RPG pemain tunggal, dan Xenoblade Chronicles adalah contoh sempurna dari tren tersebut.
Pertarungan dalam game ini cenderung statis dengan sistem serangan otomatis terhadap musuh di depan Anda, diselingi penggunaan kemampuan khusus (abilities). Jika Anda bisa menerima gaya permainan ini, cerita yang mendalam dan penuh intrik tetap menjadi daya tarik utama. Namun, bagi sebagian pemain, sistem ini bisa terasa seperti permintaan yang besar untuk menikmati keseluruhan pengalaman.
Epilog Baru: Future Connected
Fitur baru terbesar dalam edisi ini adalah epilog berjudul Future Connected, yang mengambil latar waktu beberapa tahun setelah cerita utama. Epilog ini menawarkan pengalaman segar bagi mereka yang telah menamatkan game ini sebelumnya di Wii atau 3DS. Kabar baiknya, epilog ini dapat diakses kapan saja, sehingga pemain lama bisa langsung mencoba konten baru ini tanpa harus mengulang cerita utama.
Selain Future Connected, terdapat sejumlah peningkatan kualitas hidup lainnya seperti remaster soundtrack, model karakter baru, dan lingkungan yang ditingkatkan. Namun, epilog ini tetap menjadi sorotan utama yang membedakannya dari versi sebelumnya.
Fitur Baru yang Berguna, Tapi Tidak Mengubah Esensi
Selain epilog, edisi definitif ini juga memperkenalkan beberapa mode kesulitan baru untuk pemain yang ingin tantangan lebih ringan atau lebih berat. Ada juga fitur seperti Time Attack Battles dan Event Theatre untuk mengulang adegan-adegan favorit. Meski tambahan ini berguna, mereka lebih terasa seperti pelengkap daripada perubahan besar pada pengalaman bermain.
Sayangnya, inti dari gameplay tetaplah sama, yang bagi sebagian orang bisa menjadi monoton. Sistem pertarungan sering kali terasa seperti pekerjaan rutin, terutama setelah bermain selama 30 menit hingga satu jam. Namun, versi Switch memberikan keuntungan berupa portabilitas, memungkinkan Anda untuk bermain secara santai dan berhenti kapan saja, lalu melanjutkan kembali dengan mudah.
Game Klasik di Tengah Kompetisi yang Ketat
Di satu sisi, Xenoblade Chronicles: Definitive Edition memiliki skala dan kedalaman yang jarang ditandingi oleh JRPG lain di Switch. Namun, dengan banyaknya pilihan JRPG di konsol ini, game ini menghadapi persaingan ketat.
Bagi mereka yang belum pernah bermain versi Wii atau 3DS, edisi ini adalah kesempatan sempurna untuk mengenal salah satu RPG terbaik dari Monolith Soft. Jika Anda adalah penggemar lama, epilog Future Connected bisa menjadi alasan untuk kembali menjelajahi dunia ini. Namun, jika Anda lebih suka mencoba pengalaman baru di genre RPG, mungkin ada opsi yang lebih menarik di luar sana.
Jika sistem pertarungan game ini mendapat perubahan signifikan, mungkin game ini tidak lagi menjadi Xenoblade Chronicles yang kita kenal. Namun, perubahan tersebut juga mungkin membuat pengalaman bermain lebih menyenangkan bagi pemain baru dan lama.