Di tengah serbuan cemilan kekinian yang menjamur di masyarakat, cemilan khas Magelang bernama Grubi tetap bertahan sebagai salah satu warisan kuliner tradisional yang tak boleh dilewatkan. Grubi tidak hanya menggoda dengan rasa manisnya, tetapi juga menyimpan sejarah dan proses pembuatan yang menarik untuk diketahui.

Grubi memiliki cita rasa yang unik yang berasal dari perpaduan gurihnya ubi jalar dengan manis khas gula jawa asli. Makanan tradisional ini memiliki bentuk menyerupai bola-bola kecil yang mirip gumpalan benang, sehingga memberikan sensasi renyah ketika dimakan. Rasanya yang otentik membuat Grubi berbeda dari cemilan modern yang sering menggunakan pemanis buatan. Selain itu, penggunaan gula jawa sebagai bahan utama juga menambah keaslian dan keunikannya.
Proses Pembuatan Grubi
Grubi dibuat dari bahan utama ubi jalar yang dikupas dan dibersihkan terlebih dahulu. Setelah itu, ubi diparut kasar dan hasil parutannya dijemur di bawah sinar matahari agar lebih mudah kering saat digoreng. Proses selanjutnya adalah memanaskan minyak dalam wajan, lalu menambahkan serutan gula jawa bersama dengan parutan ubi jalar yang telah dijemur. Selama proses penggorengan, kedua bahan tersebut harus diaduk terus-menerus agar gula jawa dapat tercampur merata dan melapisi seluruh parutan ubi.
Setelah digoreng selama kurang lebih 10 menit, campuran tersebut ditiriskan dan langsung dicetak menjadi bola-bola kecil. Penting untuk mencetaknya dalam keadaan masih panas, karena jika sudah dingin, parutan ubi jalar akan mengeras dan sulit dibentuk. Hasil akhirnya adalah cemilan berbentuk bola-bola kecil yang renyah di luar, tetapi tetap menyimpan kelembutan khas ubi di dalamnya.
Keunikan dan Manfaat
Grubi tidak hanya lezat, tetapi juga tergolong cemilan sehat. Penggunaan bahan alami seperti ubi jalar dan gula jawa memastikan bahwa Grubi bebas dari bahan pengawet maupun pemanis buatan. Gula jawa, selain memberikan rasa manis alami, juga berfungsi sebagai pengawet tradisional yang aman. Dengan demikian, Grubi menjadi pilihan cemilan yang lebih sehat dibandingkan dengan banyak makanan ringan modern.
Dari Pasar Tradisional ke Toko Oleh-Oleh
Dulu, Grubi sangat mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional di Magelang. Namun, seiring waktu, cemilan ini mulai dikemas dengan lebih rapi dan menarik sehingga dapat dijual di toko oleh-oleh sebagai salah satu buah tangan khas Magelang. Inovasi ini tidak hanya memperluas jangkauan pemasaran Grubi, tetapi juga membantu melestarikan keberadaan cemilan tradisional ini.
Harga Grubi pun cukup terjangkau. Untuk satu buah Grubi, harganya mulai dari Rp 500. Jika membeli dalam jumlah banyak, harganya menjadi lebih murah. Terdapat berbagai pilihan kemasan, mulai dari kemasan kecil seharga Rp 10.000 hingga kemasan besar yang dijual dengan harga Rp 50.000. Dengan harga yang ramah di kantong, Grubi cocok dijadikan oleh-oleh atau sekadar cemilan untuk keluarga di rumah.
Mengapa Harus Mencicipi Grubi?
Grubi bukan sekadar cemilan biasa. Ia adalah bagian dari warisan kuliner Magelang yang mencerminkan kreativitas masyarakat dalam mengolah bahan lokal seperti ubi jalar dan gula jawa. Dengan mencicipi Grubi, kita tidak hanya menikmati rasa yang lezat, tetapi juga turut melestarikan budaya kuliner tradisional Indonesia.
Jadi, jika Anda berkunjung ke Magelang, pastikan untuk membawa pulang Grubi sebagai oleh-oleh. Kunjungi toko-toko oleh-oleh khas Magelang dan rasakan sensasi manis renyahnya Grubi yang tak tertandingi. Dengan membeli dan menikmati Grubi, Anda ikut berperan dalam menjaga eksistensi salah satu kuliner tradisional Indonesia.