Dari menjadi salah satu game yang paling banyak di-wishlist di Steam, hingga dicabut dari platform tersebut, The Day Before mengalami perjalanan pengembangan yang penuh tantangan.
Banyak game yang dinantikan pada tahun 2023. Beberapa, seperti Hogwarts Legacy dan Dead Space Remake, telah dirilis dan menerima pujian. Namun, ada juga yang gagal memenuhi harapan, seperti Forspoken. Di antara banyak game yang akan dirilis tahun ini, salah satu yang paling menarik perhatian adalah The Day Before.
The Day Before adalah sebuah game MMO survival bertema zombie dan berlatar post-apocalyptic yang dikembangkan oleh Fntastic, sebuah developer asal Singapura. Game open-world ini pertama kali diumumkan pada awal 2021 melalui sebuah trailer yang bombastis.
Dengan menggabungkan elemen dari beberapa game populer seperti The Division, The Last of Us, State of Decay, dan Snowrunner, lalu mengemasnya menjadi sebuah MMO, The Day Before segera menarik perhatian banyak gamer.
Bahkan, The Day Before sempat menjadi salah satu game yang paling banyak di-wishlist di Steam, mengalahkan judul-judul populer seperti Hollow Knight: Silksong dan Starfield, hanya kalah dari Hogwarts Legacy.
Sayangnya, meskipun menjanjikan, pengembangan The Day Before tidak berjalan mulus. Masalahnya lebih dari sekadar penundaan rilis. Saat artikel ini ditulis, laman Steam The Day Before sudah tidak ada akibat konflik merek dagang yang dialami oleh pengembangnya.
Kisruh Perilisan The Day Before
Awalnya, The Day Before dijadwalkan rilis pada 21 Juni 2022. Namun, seperti banyak game lain, The Day Before mengalami penundaan, dengan jadwal baru pada 1 Maret 2023. Menurut pengembangnya, keputusan ini diambil untuk memindahkan pengembangan game ke Unreal Engine.
Memasuki tahun 2023, antusiasme terhadap The Day Before kembali meningkat, terutama setelah NVIDIA merilis trailer baru yang menampilkan keindahan efek ray tracing di dalam game tersebut, sebagai bagian dari presentasinya di ajang CES 2023.