“Raya and the Last Dragon” adalah sebuah film yang menghadirkan petualangan yang menggugah, di mana keberanian, kebijaksanaan naga terakhir yang masih hidup, dan pesan persatuan memancar melalui setiap adegannya. Kisahnya berpusat di dunia Kumandra, yang dahulu dihuni oleh lima kerajaan harmonis, masing-masing dijaga oleh batu permata magis. Namun, kecemburuan memecah persatuan mereka, membuka jalan bagi serangan dari Druun, makhluk jahat yang mengubah manusia menjadi batu.
Cerita dimulai dengan upaya putra dan putri dari Kumandra untuk mengusir Druun dengan menyatukan kembali batu-batu permata. Namun, upaya ini berakhir tragis ketika satu-satunya naga yang tersisa, Sisu, mengorbankan dirinya. Meskipun Druun berhasil diusir, harga yang dibayar sangat besar: naga dianggap punah dan kerajaan-kerajaan terpisah.
Beberapa dekade kemudian, fokus cerita beralih kepada Raya, putri dari Kerajaan Heart yang bertekad untuk menyatukan kembali Kumandra. Dia percaya bahwa menemukan Sisu, naga terakhir yang masih hidup, adalah kunci untuk mengembalikan kehidupan ke dunia yang hancur tersebut. Meskipun banyak yang menganggap legenda Sisu sebagai mitos, Raya yakin bahwa naga ini memiliki kekuatan untuk mengalahkan Druun.
Perjalanan epik Raya membawa dia melintasi berbagai kerajaan Kumandra, di mana dia mengumpulkan tim yang beragam, termasuk Tong, Boun, Little Noi, dan Tuk Tuk, teman setianya yang berbentuk roda besar. Bersama mereka, Raya menghadapi berbagai rintangan, termasuk kelompok saingan yang ingin memanfaatkan kekuatan batu permata untuk kepentingan mereka sendiri.
Namun, tidak semua penduduk Kumandra menyambut Raya dengan tangan terbuka. Ketidakpercayaan dan ketegangan masih menghantui kerajaan-kerajaan yang terpisah ini. Raya harus mengatasi perasaan pahit dan menemukan cara untuk mendekati orang-orang yang mungkin memiliki kunci penyatuan.
Perjalanan Raya membuka keindahan mistis dan kekayaan budaya dari setiap kerajaan yang dikunjunginya, mengisi Kumandra dengan visual yang memukau dan pesan filosofis yang dalam. Ketika Raya akhirnya menemukan Sisu, dia menyadari bahwa naga ini memiliki kekuatan untuk menghidupkan kembali batu-batu permata dan memulihkan Kumandra. Namun, tantangan mereka belum berakhir karena Druun kembali mengancam.
“Raya and the Last Dragon” bukan sekadar aksi yang mendebarkan dan visual yang memukau, tetapi juga kisah tentang membangun kepercayaan kepada orang lain, bahkan kepada mereka yang sebelumnya dianggap sebagai musuh. Film ini mengajarkan pentingnya kerja sama, persatuan, dan keberagaman dalam menghadapi tantangan besar, menyampaikan pesan yang relevan tentang kebaikan manusia dan kekuatan kesatuan.
Dengan alur cerita yang mendalam dan karakter-karakter yang kompleks, “Raya and the Last Dragon” menawarkan pengalaman sinematik yang mendalam dan menghibur, memperkuat pesan bahwa untuk menyelamatkan dunia mereka, manusia harus belajar bekerja sama, melepas perbedaan, dan membangun masa depan bersama-sama.
3.5