MeetMaya, sebuah platform metaverse yang dikembangkan oleh tim dosen Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), telah diresmikan oleh Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), bersama para pemangku kepentingan lainnya. Platform ini, hasil dari Hibah Matching Fund 2023, dikenal sebagai MeetMaya (Metaverse and Ecotourism Manunggal Jaya) dan dipimpin oleh Bambang Pujiarto, M.Kom, dosen Fakultas Teknik UNIMMA. MeetMaya dapat diakses di Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) Manunggal Jaya Borobudur, Kabupaten Magelang, yang meliputi Desa Tanjungsari, Desa Karanganyar, dan Desa Karangrejo.

Peluncuran platform ini dilakukan di Taman Buah Karangrejo Borobudur pada Selasa (30/4), dihadiri oleh berbagai pihak seperti Wamen Desa PDTT, pj. Bupati, Forkopimda Kabupaten Magelang, dan Rektor UNIMMA. Wamen Desa PDTT, Prof. Dr. Paiman Raharjo, M.Si, menyatakan apresiasinya terhadap inovasi ini, terutama karena kawasan tersebut merupakan destinasi pariwisata super prioritas Borobudur yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting. Dia juga menekankan pentingnya mendukung badan usaha milik desa Manunggal Jaya agar dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat desa.
Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, SE., MSI, menyatakan bahwa MeetMaya merupakan hasil kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan praktisi UNIMMA, yang telah melalui berbagai uji coba sebelum diluncurkan. Dia berharap platform ini terus dikembangkan untuk memberikan manfaat yang lebih besar di masa depan. Ketua Paguyuban Manunggal Jaya, Khoirul Anwar, menambahkan bahwa metaverse ini menghasilkan sistem teknologi berbasis Augmented Reality yang memungkinkan visualisasi promosi dan pemasaran produk Kawasan Manunggal Jaya secara virtual.
Peluncuran MeetMaya ditandai dengan pemukulan gong oleh Wamen, didampingi pj. Bupati Kabupaten Magelang dan Rektor UNIMMA. Peserta kemudian diajak mencoba platform metaverse tersebut untuk menjelajahi Candi Borobudur secara virtual.