(876Unimmafm) Magelang- Pelatihan Barista Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) angkatan ke-3 tahun 2025 kembali sukses diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Disnaker Kota Magelang.
Kegiatan ini berlangsung selama 14 hari, diikuti oleh 16 peserta terpilih, dan menjadi bagian dari total 4 angkatan pelatihan barista yang telah dilaksanakan hingga saat ini.
Pelatihan ini bersifat gratis, dengan peserta menerima berbagai fasilitas lengkap, mulai dari penggantian biaya transportasi, konsumsi harian (makan dan minum), bahan praktik, hingga dukungan alat kerja pasca pelatihan berupa blender, timbangan digital, dan peralatan barista lainnya. Ini bertujuan untuk membantu peserta langsung bisa mengembangkan keterampilan yang diperoleh ke dalam dunia kerja maupun usaha mandiri.
Untuk mendukung kualitas pelatihan, BLK Disnaker Kota Magelang kini telah melengkapi fasilitas praktik dengan peralatan dan mesin kopi profesional standar industri. Ini menjadi lompatan besar dari tahun-tahun sebelumnya, di mana sebagian besar alat masih disediakan oleh instruktur.
Materi pelatihan meliputi teknik dasar hingga lanjutan dalam menyajikan kopi (manual brew, espresso based), serta keterampilan meracik berbagai minuman non-kopi yang sedang populer, seperti tea series, cokelat, milk blend, mojito, mixology, boba, smoothies, artisan tea, hingga olahan buah seperti alpukat, mangga, dan durian kocok.
Selain aspek teknis, peserta juga memperoleh pelatihan tentang hospitality barista, penanganan komplain pelanggan, kebersihan area kerja, kewirausahaan, serta sejarah, budidaya dan pengolahan kopi dari hulu ke hilir.
Pelatihan ditutup dengan Uji Kreasi, yaitu tantangan membuat minuman baru di luar materi yang diajarkan. Penilaian mencakup cita rasa, tampilan, nama menu yang menarik, dan kesesuaian harga.
Usai pelatihan, peserta mengikuti Uji Kompetensi Sertifikasi BNSP. Banyak lulusan pelatihan ini telah terserap bekerja sebagai barista di berbagai daerah seperti Magelang, Yogyakarta, Semarang, bahkan hingga luar negeri dan kapal pesiar. Sebagian lainnya berhasil membuka usaha minuman sendiri.
Instruktur utama, Atot Gunadharma, adalah praktisi kopi bersertifikat yang telah aktif sejak 2009. Ia memiliki sertifikat BNSP sebagai instruktur dan barista, serta sertifikasi internasional dari Università del Caffè Illycaffè – Italia. Selain mengajar di berbagai instansi, Atot juga merupakan pemilik beberapa usaha kopi, antara lain Office Barcafe, Bale Kopi & Foto Jogja, De Campus Coffee Store, dan Kedai Baleni Magelang.
Sementara itu, Kepala UPT BLK Disnaker Kota Magelang, Agustina Panca Nugraheni, S.Sos, menyampaikan bahwa program pelatihan barista ini merupakan bentuk nyata respons pemerintah terhadap aspirasi masyarakat.
“Usulan dari masyarakat dalam Musrenbang memang cukup tinggi. Pelatihan ini berlangsung selama 14 hari dengan 16 peserta di setiap angkatan, dan sudah terlaksana sebanyak 4 angkatan. Ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap dunia kerja di bidang kopi dan minuman kekinian,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa dalam satu tahun, BLK Kota Magelang menjalankan sekitar 25 program pelatihan yang didanai dari APBD Kota Magelang, dan didukung pula oleh alokasi dari APBN untuk 9 program pelatihan, dengan masing-masing program diperuntukkan bagi 16 peserta.
Agustina menambahkan bahwa monitoring terhadap alumni pelatihan terus dilakukan melalui aplikasi Si Monalisa, meskipun tantangannya adalah belum semua alumni merespon dengan aktif.
“Kami punya sistem monitoring alumni lewat aplikasi Si Monalisa. Tapi memang baru sekitar 40 persen alumni yang mengisi data, sehingga belum maksimal untuk memetakan siapa yang sudah bekerja atau berwirausaha,” jelasnya.
Respon positif juga di lontarkan oleh salah satu peserta pelatihan barista Nesha aldilla 19thn Meteseh Kota Magelang, ” Setelah mengikuti pelatihan ini saya mau jadi barista dulu, untuk jangka panjangnya saya akan buka usaha Coffee shop karena saya sudah belajar banyak bikin minuman itu harus bagaimana, trus merk-merk susunya kan kita harus tau ya “.
Melalui program ini, BLK Disnaker Kota Magelang berharap bisa terus mencetak tenaga kerja kompeten dan mandiri di bidang industri kreatif minuman, serta mendukung tumbuhnya wirausahawan baru yang siap bersaing secara lokal maupun global.