(876 Unimmafm) Magelang- Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) secara virtual, Jumat (6/8/2) digelar oleh MTCC unimma mengangkat tema ‘Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani Tembakau melalui Optimalisasi Pemanfaatan DBHCHT dan Upaya Diversifikasi Pertanian.’

Narasumber pada acara tersebut adalah Dr. Abdillah Ahsan, S.E., M.S.E (Dosen FEB Universitas Indonesia) dan Prof. Ir. H. Totok Dwi Haryanto, MP., Ph.D (Guru Besar Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto/ Pakar Pemuliaan Tanaman) yang di moderatori oleh Dra. Retno Rusdjijati, M.Kes selaku Ketua MTCC UNIMMA.
Menurut Prof Ir H Totok Dwi Haryanto, MP, PhD, Guru Besar Unsoed Purwokerto,
Padi Gogo merupakan salah satu tanaman alternatif untuk deversifikasi bagi petani tembakau. Padi Gogo yang dikembangkan Universitas Jendral Sudirman (Unsoed) Purwokerto dapat memberikan keuntungan berlipat bagi petani tembakau.
Padi Pogo cocok untuk ditanam dikarenakan cara membudidayakannya cukup mudah dan tidak terlalu membutuhkan banyak air, tidak seperti padi sawah yang membutuhkan air irigasi.
”Cara tanamnya serta budidayanya cukup mudah yakni saat musim hujan mulai penanaman jadi saat musim kemarau tinggal memperhatikannya potensi yang dihasilkan serta kualitasnya sama dengan padi sawah” tuturnya.
Telah ada dua Varietas Padi Gogo yang dihasilkan yakni berdasarkan inpago Unsoed sebagai Potensi hasil tinggi (7,2 t/ha GKG), Rata-rata hasil tinggi (4,9 t/ha GKG), Aroma wangi pada nasi, Tekstur nasi pulen. Sedangkan berdasarkan Inpago Unsoed Protani adalah sebagai Potensi hasil tinggi (7,2 t/ha GKG), Rata-rata hasil tinggi (4,9 t/ha GKG), Aroma wangi pada nasi, Tekstur nasi pulen.
“Kata kunci tercapainya cita-cita nasional adalah kesejahteraan petani” ungkap Prof Totok.
Sehingga diharapakan petani tembakau yang sudah beralih tanam bisa mengambil alternatif menanam padi Gogo yang sudah terbukti hasilnya sehingga meningkatkan kedaulatan pangan.
Sedang Abdilah memaparkan mengenai peran DBH CHT dalam peningkatan pertanian, “Kebijakan penggunaan DBH CHT 50,25,25 pembagiannya 50% untuk kesejahteraan masyarakat 25 kesehatan masyarakat 25% penegakan hukum. Keinginan pemerintah usaha yang tadinya ilegal menjadi legal”.
Menjawab pertanyaan dari pendengar tentang pemanfaatan DBH CHT hanya untuk buruh, Abdilah menjelaskan bahwa ” Saya kira tidak hanya buruh pabrik rokok ini selama sasarannya buruh petani tembakau boleh tapi tidak boleh dengan yang lain-lain. Sasaran penerima manfaat buruh tani, buruh pabrik rokok, petani tembakau.”
Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah Unimma diselenggarakan tidak semata ditujukan pada para petani, tetapi juga sebagai upaya untuk ,meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pemuda untuk bekerja di bidang pertanian;
, meningkatkan dan menguatkan modal intelektual, modal institusional, dan modal material petani muda;
dan memfasilitasi petani tembakau dalam mengembangkan pertanian berbasis natural farming utk kedaulatan pangan.
.
Kegiatan ini sebagai kelanjutan dari serangkaian kegiatan pasca launching Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah pada 31 Maret 2021 yang lalu.
.
.
Fuad Fak.BiUntidar